Sukses

Kasus Covid-19 Bertambah, Pemprov DKI Selidiki Penyebab Naiknya Klaster Perkantoran

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan terkait melonjaknya kasus aktif Covid-19 pada klaster perkantoran.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan terkait melonjaknya kasus aktif Covid-19 pada klaster perkantoran.

Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor.

"Apakah terjadinya penularan itu di perkantoran itu sejak di rumah diawali dengan klaster rumah misalnya, apakah di perjalanan pergi, di perjalanan pulang atau di kantor itu sendiri atau di tempat-tempat lain, ini memang sedang kita cek kembali," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021).

Selain itu, dia juga menyatakan kenaikan kasus terjadi setelah adanya kebijakan pelonggaran jumlah kapasitas pekerja kantoran. Yakni maksimal 50 persen dari jumlah keseluruhan.

"Jam operasional tetap dibatasi, semuanya tetap dibatasi, sekalipun ada pelonggaran dan kita minta semuanya termasuk perkantoran melaksanakan protokol kesehatan," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klaster Perkantoran Meningkat

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan kasus positif Covid-19 untuk klaster perkantoran kembali peningkatan.

Hal tersebut berdasarkan unggahan pada akun instagram resmi milik Pemprov DKI yaitu @dkijakarta.

Berdasarkan unggahan itu disebutkan bila kenaikan kasus pada periode 12-18 April 2021 sebanyak 425 orang ditemukan di 177 perkantoran. Jumlah tersebut mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat jika dibandingkan pada 5-11 April 2021.

Pada periode itu tercatat sebanyak 157 kasus aktif dari 78 perkantoran.

"Sebagian besar kasus konfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19," bunyi unggahan yang dikutip Liputan6.com, Minggu (25/4/2021).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.