Sukses

PDIP Sebut Pandemi Covid-19 Momentum Ciptakan Kedaulatan Pangan

Hasto Kristiyanto mendorong pembangunan peta jalan untuk terwujudnya kedaulatan pangan. Hal itu demi mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mendorong pembangunan peta jalan untuk terwujudnya kedaulatan pangan. Hal itu demi mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam webinar strategi ketahanan pangan Sulawesi Selatan di masa pandemi Covid-19. Turut hadir Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Dia menuturkan, PDIP melakukan ini untuk membangun kedaulatan pangan harus dimulai dengan kebijakan politik pangan yang benar.

"Di dalam membangun kedaulatan pangan, itu harus dimulai dengan politik pangan yang benar, politik pangan yang mengabdi bertujuan dalam bernegara, politik pangan yang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, politik pangan yang untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia agar kita tak perlu impor lagi maupun politik pangan sebagai benteng kedaulatan ekonomi," kata Hasto, Senin (1/2/2021).

Hasto menilai, khususnya kader PDIP, perlu mendorong daya tarik masyarakat dan ahli di bidang pertanian. Hal ini sejalan dengan pesan bapak bangsa Bung Karno.

"Apa yang disampaikan oleh Bung Karno bahwa sektor pangan menyangkut hidup matinya negeri. Karena itulah jangan malu bagi kader-kader PDI Perjuangan membangun profesi di bidang pertanian. Jangan malu untuk menjadi seorang petani, tetapi seorang petani yang mempunyai visi untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan dan peningkatan produksi pangan ini," ungkap Hasto.

Dia berharap, ada intensif kepada para peneliti dan anak bangsa untuk mengembangkan teknologi di sektor pangan. Dimulai dari pembenihan bibit unggul, intensifikasi pertanian, manufaktur alat-alat produksi pascapanen dan lainnya. Hasto meminta agar mendukung upaya Presiden Jokowi dalam hal mengembangkan food estate.

"Food estate ini full mekanisasi pertanian. Dimana akan dikembangkan dari ketela pohon untuk menjadi produk substitusi dari gandum yang selama ini kita bergantung kepada gandum tersebut," jelas Hasto.

Karena itu, Hasto meminta agar semua kader PDIP bisa mengembangkan terus sektor di pertanian terlebih Sulsel dilimpahi komoditas unggul yang luar biasa.

"Ini yang harus kita kembangkan sebaik-baiknya. Kalau kita berfokus kepada apa yang kita punya ini akan membangun kedaulatan kita," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Megawati

Dalam kesempatan ini juga, Hasto juga mengingatkan kembali arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang terus mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan di tengah pandemi Covid-19.

"Mari kita gunakan setiap jengkal lahan yang tidak dipakai untuk gerakan bercocok tanam. Jangan pernah merasa malu untuk menjadi petani. Kita harus terus wujudkan politik pangan berdikari. Kita terus berdayakan petani, sebab merekalah pemilik negeri," kata Hasto.

Sementara, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyambut baik usulan Hasto tersebut. Karena memang tekanan pandemi Covid-19 ini memang mempengaruhi segala sektor.

Bahkan di awal-awal ekonomi sempat terpuruk. Namun, Sulsel bisa bangkit perekonomiannya, terutama di sektor pangan. Hal ini menandakan sektor pangan menjadi kekuatan ekonomi di wilayahnya.

"Alhamdulillah di kuartal III perekonomian Sulawesi Selatan bisa tumbuh positif bahkan diatas rata-rata nasional itu mencapai 8,18%. Ini mengindikasi bahwa sektor pertanian, ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan utama yang menjadi kekuatan ekonomi Sulawesi Selatan," ungkap Nurdin.

Karena itu, dalam membuat kebijakan pangan di Sulsel, pihaknya selain memperhatikan apa yang menjadi komoditi ekspor, juga ingin mengembalikan kejayaan komoditi unggulan.

"Mengembalikan kejayaan beberapa komoditi unggulan yang menjadi ikon Sulawesi Selatan seperti udang windu, jeruk keprok, kakao," kata Nurdin.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.