MA: Kelompok LGBT Prajurit TNI, Bentuknya Grup Whatsapp

Aksi Tolak LGBT di Depok — Massa Aliansi Cerahkan Negeri (ACN) melakukan aksi penolakan keberadaan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di depan kantor Wali Kota Depok, Jumat (31/1/2020). Aksi itu bentuk kekhawatiran dengan meningkatnya jumlah penderita HIV setiap tahunnya di Kota Depok. (merdeka.com/magang/Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Andi Samsan Nganro mengklarifikasi terkait informasi yang disampaikan Ketua Kamar Militer MA Mayor Jenderal (Purn) Burhan Dahlan soal adanya kelompok Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di tubuh TNI Polri.

Menurut dia, kelompok prajurit LGBT itu tidak tergabung dalam sebuah organisasi.

"Perlu diluruskan bahwa oknum prajurit TNI pelaku homoseksual tidak dalam bentuk terorganisasi. Melainkan dalam kelompok grup WA dengan nama komunitas tertentu," tutur Andi dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).

Dia mengatakan, substansi pesan yang disampaikan oleh Burhan adalah bagaimana komitmen yang tinggi dari TNI dalam hal penegakan hukum bagi prajurit. Prajurit TNI yang memiliki orientasi seksual LGBT harus diberikan sanksi tegas.

"Kemudian penekanan kepada jajaran peradilan militer untuk secara cermat dalam mengadili prajurit yang terlibat pelanggaran homoseksual," jelas Andi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kejaksaan Agung ikut berkomentar soal temuan Ombudsman di seleksi CPNS 2019. Salah satunya tidak membolehkan peserta LGBT.

2 dari 2 halaman

20 Perkara Kasasi

Andi menyebut, dalam perjalanannya, sudah ada 20 berkas perkara kasasi di MA terkait pelanggaran hukum prajurit yang bersinggungan dengan LGBT. Sebanyak 16 perkara diketahui sudah diputus di tingkat kasasi dan ada beberapa berkas yang diputus bebas pada pengadilan tingkat pertama.

"Bahwa putusan pembebasan atas pelanggaran hukum tersebut di pandang dapat mengecewakan pimpinan TNI dan berpengaruh terhadap kehidupan disiplin prajurit," Andi menandaskan.

Nanda Perdana Putra
Author
Rita Ayuningtyas
Editor

MA: Kelompok LGBT Prajurit TNI, Bentuknya Grup Whatsapp

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

20 Perkara Kasasi

LGBT

TNI LGBT

LGBT TNI

Prabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Tekanan Politik Selama Sengketa Pilpres, Termasuk Amicus Curiae

Jubir MK: Amicus Curiae di Pilpres 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Wali Kota Depok Optimistis Janji Kampanye Bisa Rampung 90 Persen hingga Akhir Jabatan

7 Korban Meninggal Akibat Kebakaran Ruko Mampang Ditemukan Satu Ruangan di Lantai 2

Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan

Terima 7 Kantong Jenazah, RS Polri Kramat Jati Akan Identifikasi Korban Kebakaran Ruko Mampang

MK Jamin Informasi Rapat Hakim soal Sengketa Pilpres 2024 Tidak akan Bocor

Massa Pendukung 01 dan 02 Bentrok di Patung Kuda, Saling Maki dan Lempar Batu

STNK Bisa Diblokir, Pemilik Kendaraan yang Kena Tilang Ganjil Genap di Arus Mudik Diminta Konfirmasi

VIDEO: Demonstran Mengawal Hakim MK Bentrok dengan Pendukung Prabowo-Gibran di Patung Kuda

Amsterdam Batasi Kapal Pesiar Berlabuh hingga Larang Pembangunan Hotel Baru untuk Tekan Overtourism

UAH: Jangan Asal Ubah Tampilan Fisik, Tubuh Kita Sudah Presisi

PKS Tunjuk Imam Budi Hartono Maju Pilkada Depok, SK Sudah Terbit

6 Kejanggalan Misteri Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dengan Suami Korban

Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024

Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel

Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?

Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap

Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat

Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap

Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak

Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor

Pjs Wali Kota Tanjung Pinang Ditetapkan Tersangka

Aqiqah atau Qurban, Mana yang Didahulukan? Ini Penjelasan Gus Baha