Sukses

Upaya Satgas Ubah Perilaku Masyarakat Hadapi Pandemi Covid-19

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebutkan 17 persen masyarakat di Indonesia belum percaya dan merasa yakin tidak akan terpapar Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebutkan 17 persen masyarakat di Indonesia belum percaya dan merasa yakin tidak akan terpapar Covid-19.

Menurutnya, angka tersebut dinilainya sangat tinggi. Sebab, dari 270 juta warga Indonesia atau setara dengan 44,9 juta orang masih beranggapan bahwa tidak mungkin terpapar Covid-19.

Oleh sebab itu, peran media konvensional sangat penting untuk turut menyebarluaskan pengetahuan mengenai Covid-19 kepada masyarakat. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu adalah hal yang nyata, bukan rekayasa, dan bukan konspirasi.

"Program ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dan mendorong mereka taat menerapkan protokol kesehatan di manapun," kata Doni saat membuka Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJJP) secara virtual, Rabu (14/10/2020).

Dilihat dari angka kematian di tingkat global, lanjut Doni, telah mencapai lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, dan yang terpapar mencapai 33 juta orang. Sedangkan di Tanah Air, sebanyak 280 ribu orang terpapar Covid-19. Kemudian, lebih dari 10 ribu orang meninggal dunia.

"Covid-19 ditularkan oleh manusia, bukan hewan. Sehingga orang terdekat dari kitalah yang mengancam, seperti anggota keluarga, teman atau rekan seprofesi," ujarnya.

Salah satu cara jitu dalam mencegah penularan virus corona adalah mengimplementasikan protokol kesehatan (Prokes). Karena menerapkan protokol kesehatan diyakini dapat menekan tingkat penularan Covid-19 hingga mencapai 85 persen.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Sanksi

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei yang dirilis pada September 2020. Bahwa alasan seseorang tidak mengikuti prokes karena tidak adanya sanksi, dengan jumlah persentase sebanyak 55 persen responden. Data BPS ini merupakan hasil dari survei dari 90 ribu responden masyarakat Indonesia.

Kemudian, kesadaran pribadi dan kesadaran bersama juga belum optimal. Selanjutnya, 19 persen responden menyatakan bahwa aparat dan pimpinan tidak memberikan contoh yang baik.

Sebab itu, Doni mengimbau untuk semua elemen masyarakat maupun pimpinan di sebuah lembaga untuk disiplin prokes, seperti rutin mencuci tangan, menjaga jarak, termasuk mengenakan masker saat berada di dalam ruangan.

Sesuai dengan protokol kesehatan, masker mempunyai manfaat yang penting untuk meminimalisir paparan air liur yang tidak sengaja dikeluarkan oleh sesama pengguna transportasi umum. Sesuai hasil penelitian air liur diyakini merupakan media yang baik bagi penularan virus mematikan asal kota Wuhan, China.

"Saat kita mengenakan masker misalnya, kita akan melindungi diri dari paparan virus," ujar Doni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia

    Pandemi COVID-19

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19