Sukses

Satgas Tegaskan Masyarakat Ujung Tombak Penanganan Covid-19

Sonny menyebut, saat ini Indonesia dan dunia sedang menghadapi perang dengan Covid-19 dan membutuhkan filosofi untuk melawan penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harmadi menegaskan, masyarakat merupakan ujung tombak penanganan virus Corona. Hal ini mengingat jumlah tenaga medis yang terbatas jika terjadi peningkatan kasus.

"Kita mengatasi Covid-19 harus dari hulu, menempatkan masyarakat sebagai ujung tombak penanganan Covid-19. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan kita sangat terbatas," kata Sonny dalam acara virtual tentang sosialisasi strategi perubahan perilaku protokol kesehatan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dipantau dari Jakarta pada Jumat (2/10/2020).

Dikutip dari Antara, Sonny mengatakan, jika jumlah pasien terkonfirmasi positif meningkat drastis dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang terbatas maka muncul potensi masalah.

Dia memberi contoh bagaimana negara dengan sumber daya kesehatan yang besar seperti Amerika Serikat juga mengalami masalah dalam penanganan Covid-19.

Karena itu untuk mencegah dokter dan tenaga medis kelelahan, maka harus didorong perubahan perilaku di masyarakat agar bisa mencegah penularan Covid-19 mulai dari hulu.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengenal diri sendiri dan musuh

Sonny menyebut, saat ini Indonesia dan dunia sedang menghadapi perang dengan Covid-19 dan membutuhkan filosofi untuk melawan penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.

Salah satu filosofi itu adalah mengenal diri sendiri dalam bentuk mengidentifikasi apakah memiliki penyakit bawaan dan masuk dalam kelompok usia rentan.

Selain itu, filosofi lain adalah mengenal musuh yang berarti sadar bagaimana Covid-19 menular ke manusia yaitu lewat mulut dan hidung, yang berarti harus melindungi bagian-bagian rentan tersebut.

Ia mengingatkan masyarakat untuk rajin melakukan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dari kerumunan.

"3M ini menjadi pertahanan diri kita untuk menghadapi musuh kita yang punya karakteristik masuk melalui hidung, mulut dan mata," kata Sonny.

Tidak hanya itu, dia meminta masyarakat untuk mengenali medan perang melawan Covid-19 yaitu bagaimana virus itu lebih mudah menyebar di ruangan tertutup dengan jumlah orang yang banyak serta ketika berada di daerah yang masuk dalam zona merah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.