Liputan6.com, Jakarta - Wacana penundaan Pilkada 2020 menguat dalam beberapa hari terakhir. Mulai dari Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla hingga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj turut mengusulkan penundaan pilkada serentak.
Mereka berargumen Pilkada 2020 rawan risiko penularan Covid-19. Karena itu, pemerintah diminta mempertimbangkan dengan baik usulan penundaan tersebut.
Baca Juga
Namun, sebagian politikus justru tidak setuju pilkada serentak ditunda. Apalagi, sebagian besar kepala daerah akan mengakhiri jabatan pada Februari 2021.
Advertisement
Bagaimana pro-kontra penundaan Pilkada 2020? Bagaimana pula respons pemerintah? Simak dalam Infografis berikut:
Video Pilihan
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Infografis
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement