Sukses

Diskusi Keamanan Siber Teknologi Pilkada 2020 Perludem Diserang Hacker

Diskusi virtual Keamanan Siber Teknologi Pilkada 2020 yang digelar Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menggunakan aplikasi Zoom diserang hacker.

Liputan6.com, Jakarta Diskusi virtual Keamanan Siber Teknologi Pilkada 2020 yang digelar Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menggunakan aplikasi Zoom diserang hacker. Peristiwa itu terjadi saat anggota Bawaslu M Affifudin memaparkan presentasinya.

Sebelum Affifudin, tak ada gangguan apapun pada diskusi tersebut. Kala itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis memaparkan presentasinya terlebih.

Pada durasi 1 jam 41 menit, terlihat slide yang dipaparkan affifudin mulai diserang hacker sehingga timbul coret-coretan berwarna biru seperti gambar alat vital pria. Kemudian timbul lagi coretan lainnya berwarna merah dan kuning.

"Nah, ini saya enggak tahu coretan-coretan bagaimana caranya kok bisa banyak gini ya?" kata Affifudin, Minggu (19/7/2020).

Setelah itu, layar diskusi berubah menjadi merah total. Lalu muncul lagi coretan warna putih dan warna kuning yang menyerupai alat vital.

"Luar biasa diskusi ini kita bahas siber langsung diserang, enggak bisa saya operasikan ini," kata Affifudin.

Setelah itu sempat terdengar jelas suara wanita sekitar empat detik.

"Ada Zoombombing kita nih. Ayo tolong di-remove teman-teman," timpal Direktur Perludem, Titi Anggraini, menindaklanjuti ulah hacker itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setelahnya...

Moderator diskusi, Heroik Pratama menyarankan Affifudin tidak menampilkan slidenya terlebih dahulu. Peretasan itupun berhenti sesaat. Selang beberapa saat kemudian, Affifudin dipersilakan kembali menampilkan slidenya. Tetapi, coretan peretasan tersebut muncul lagi.

"Saya jadi grogi sendiri ngomong siber ini, saya jadi berkeringat," tukas Affifudin.

Istilah Zoombombing adalah serangan yang dilancarkan hacker berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman.

 

Reporter: Muhammad Genantan

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.