Sukses

Melihat Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 di Berbagai Kampus

Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena saat ini sedang pandemi Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau UTBK SBMPTN berbagai universitas mulai diselenggarakan pada hari ini, Minggu (5/7/2020).

Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan saat ini sedang pandemi Corona Covid-19.

Oleh karena itu, sejumlah protokol kesehatan pun disiapkan oleh panitia pelaksana UTBK SBMPTN 2020 yaitu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Misalnya saja, para peserta harus memastikan tetap menjaga kesehatan serta wajib mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield saat ujian berlangsung.

Meski begitu, pelaksanaan UTBK 2020 di universitas tidak selalu berjalan mulus. Salah satunya di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang yang harus menghentikan UTBK 2020 karena kampus tersebut sedang lockdown dampak Corona Covid-19.

"Ada 1.680 peserta yang mengikuti UTBK di UIN, namun melihat kondisi yang ada maka peserta tidak perlu hadir di lokasi ujian pada jadwal yang tertera di kartu peserta," ujar Ketua Panitia UTBK-SBMPTN Universitas Sriwijaya Zainudin Nawawi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 4 Juli 2020.

Namun berbeda, dua kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat dan Salemba, Jakarta Pusat mulai menyelenggarakan UTBK 2020 pada hari ini.

Berikut pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 di masing-masing kampus dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Panitia UTBK SBMPTNmenghentikan tes di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang karena kampus tersebut sedang lockdown dampak Covid-19.

Ketua Panitia UTBK SBMPTN Universitas Sriwijaya Zainudin Nawawi mengatakan UIN Raden Fatah Palembang menghentikan seluruh aktivitas kampus terkait Covid-19 sehingga UTBK tahap pertama tidak dapat dilaksanakan.

"Ada 1.680 peserta yang mengikuti UTBK di UIN, namun melihat kondisi yang ada maka peserta tidak perlu hadir di lokasi ujian pada jadwal yang tertera di kartu peserta," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 4 Juli 2020.

Relokasi tersebut diputuskan setelah memperhatikan pemberitaan yang berkembang dan berdampak banyaknya pertanyaan dari peserta, orangtua peserta, dan masyarakat lainnya tentang informasi yang beredar serta menuntut jaminan agar seluruh unsur UTBK tidak terpapar Covid-19.

Sebelumnya Rektorat UIN Raden Fatah Palembang menyatakan bahwa terdapat mahasiswa dan dosen yang positif Covid-19, sehingga area kampus ditutup dan aktivitas kampus dihentikan selama 14 hari.

Menurut Zainudin, pelaksanaan UTBK wajib memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Mengingat Sumsel dan terutama Kota Palembang masih berstatus zona merah atau wilayah risiko tinggi penularan Covid-19.

"Relokasi peserta UTBK di UIN Raden Fatah Palembang dimulai sesi 1 (5 Juli) hingga sesi 37 (14 Juli), mereka akan direlokasi ke tahap kedua (20 - 29 Juli)," kata Zainudin.

Sementara pelaksanaan UTBK di 13 lokasi lainnya tetap berjalan, yakni di Gedung Fakuktas Kedokteran Unsri, SMK PGRI 1, SMKN 2 Palembang, SMA Xaverius 1 Palembang, SMA Muhammadiyah 1 Palembang, SMAN 17 Palembang, SMAN 10 Palembang, SMKN 5 Palembang, SMKN 3 Palembang, SMAN 6 Palembang, SMAN 1 Palembang, SMKN 4 Palembang dan SMAN 11 Palembang.

Ia meminta seluruh peserta agar mengikuti perkembangan relokasi dan jadwal ulang pada laman web utbk.unsri.ac.id, atau menghubungi sekretariat UTBK Unsri lewat telepon, email, whatsapp yang tertera pada laman web.

UTBK-SBMPTN yang terpusat di Unsri pada 2020 rencananya diikuti 18.381 peserta dari berbagai daerah, selain wajib mengikuti aturan UTBK peserta juga wajib menerapkan protokol kesehatan saat proses ujian, terutama menggunakan masker.

 

3 dari 4 halaman

Universitas Tidar (Untidar) Magelang

Para peserta UTBK SBMPTN Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Jawa Tengah wajib mengenakan pelindung muka.

Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Untidar Arnanda Yusliwidaka mengatakan, selain mengenakan pelindung muka, peserta juga harus memakai masker dan sarung tangan karet sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Peserta dengan suhu badan melebihi 37,5 derajat selsius untuk lokasi ujian di wilayah Kota Magelang dan 37,3 derajat selsius untuk lokasi di Kabupaten Magelang, tidak diperkenankan masuk ke lokasi ujian dan ditunda pelaksanaan ujiannya sampai mendapat izin dari pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Pusat UTBK Untidar," kata dia, di Magelang, Sabtu 4 Juli 2020. Demikian dilansir dari Antara.

Peserta menggunakan pakaian bebas, rapi, sopan dan berlengan panjang. Bagi peserta yang tidak memenuhi persyaratan tersebut akan dicatat dalam berita acara, jika pelanggaran tergolong berat, seperti suhu tubuh melebihi batas yang telah ditentukan, pelaksanaan ujiannya akan ditunda.

"Panitia menyediakan masker dan face shield (pelindung wajah) cadangan, namun jumlahnya terbatas. Maka kami sarankan para peserta membawa sendiri perlengkapan tersebut dari rumah," katanya.

Ia menuturkan pelaksanaan UTBK akan berlangsung dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada 5-14 Juli 2020 dan tahap kedua 20-29 Juli 2020.

Pelaksanaan ujian dua sesi, pertama dimulai pukul 09.00 WIB dan sesi kedua dilaksanakan pukul 14.00 WIB.

Jumlah peserta ujian di Pusat UTBK Untidar 7.116 orang yang terbagi dalam 5 lokasi ujian, yaitu Kampus Untidar, SMAN 1 Magelang, SMAN 4 Magelang, SMKN 1 Magelang, dan MAN 1 Kota Magelang.

Arnanda menuturkan pelaksanaan UTBK di lokasi tersebut telah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 Kota Magelang maupun Kabupaten Magelang. Persetujuan Satgas Covid-19 daerah masing-masing merupakan syarat wajib penyelenggaraan yang diberikan LTMPT.

"Kami imbau ada penambahan tim supaya tidak terjadi antrean dan mempersingkat waktu tunggu saat proses pemeriksaan kesehatan peserta. Tempat cuci tangan, tisu serta penyanitasi tangan diletakkan di tempat-tempat strategis dan memperhatikan kebersihan ruangan serta alat (komputer) setelah penggunaan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Magelang Majid Rohmawanto.

Ia mengatakan, panitia juga dianjurkan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat, jika sewaktu-waktu ada kasus emergency dan pengelolaan pembuangan sampah medis berupa sarung tangan karet.

"Harus tersedia ruang khusus bagi peserta yang suhu tubuhnya melebihi batas maksimal serta penyediaan mobil ambulans," kata Majid.

 

4 dari 4 halaman

Universitas Indonesia (UI)

Dua kampus Universitas Indonesia (UI), di Depok, Jawa Barat dan Salemba, Jakarta Pusat dijadikan tempat UTBK SBMPTN yang mulai digelar Minggu 5 Juli 2020.

Kapasitasnya mencapai 910 unit komputer, dengan rincian 720 unit di kampus UI Depok, dan 190 unit di kampus UI Salemba.

"UTBK 2020 sangat spesial sehingga kami mempersiapkan diri secara maksimal dengan memenuhi protokol kesehatan juga panduan dari panitia pusat," kata Ketua Pusat UTBK UI Rosari Saleh, dalam keterangan yang diterima, Minggu (5/7/2020).

Pihaknya berharap, di tengah pandemi seperti ini, semua pihak bisa bekerjasama agar mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Kami berharap semua peserta dan para orangtua bisa bekerja sama untuk sama-sama meminimalisir risiko penyebaran Covid-19," jelas Rosari.

Dia mengatakan, UI melakukan berbagai upaya untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan tetap menjaga kelancaran pelaksanaan UTBK 2020.

"Untuk menyediakan ruangan yang memenuhi standar kesehatan. UI melakukan pengaturan sistem sirkulasi udara pada semua lokasi ujian, di antaranya, melakukan pembersihan ruangan sebelum dan sesudah ujian dilaksanakan, melakukan disinfeksi filter AC, mengoptimalkan sirkulasi udara segar di dalam ruangan," kata Rosari.

Dia menambahkan, UI juga akan menyediakan fasilitas cuci tangan dan handsanitizer di seluruh lokasi UTBK.

"Panitia telah menyusun ruang ujian dengan jarak minimal 1,5 meter antara satu peserta dengan peserta lainnya," ucap Rosari.

Bahkan, masih kata dia, pihaknya juga menyiagakan kendaraan kesehatan (ambulance) untuk mengantisipasi adanya peserta yang sakit agar bisa dilakukan pertolongan pertama dengan mengirim pasien ke Klinik Makara UI.

"Bila peserta yang jatuh sakit dan kemudian tidak dapat melanjutkan proses ujian, maka kami akan langsung melaporkannya kepada Panitia LTMPT Pusat, agar peserta dapat memperoleh jadwal terbaru untuk melaksanakan UTBK di hari yang berbeda," tegas Rosari.

"Semua hal sudah diantisipasi sesuai protap dari LTMP Pusat dan disimulasikan terus menerus oleh Direktorat Penerimaan Mahasiswa Baru berkoordinasi dengan semua civitas yang terlibat termasuk koordinasi dengan Satpol PP Depok dan kepolisian untuk memastikan penegakan protokol kesehatan," ungkap pria yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.