Sukses

Tak Pernah Bepergian, Bayi 9 Bulan di Riau Meninggal Akibat Corona

Seorang bayi berusia sembilan bulan di Riau meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta Seorang bayi berusia sembilan bulan di Riau meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona. Pasien Covid-19 ke-129 di Riau itu sempat dirawat di ruang isolasi di Indragiri Hilir sebelum meninggal dunia.

Juru Bicara Covid-19 Riau Indra Yovi menyatakan, bayi yang meninggal tersebut berinisial MYR dan berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir.

“MYR berusia sembilan bulan yang merupakan warga Kabupaten Indragiri Hilir,” kata Indra, di Pekanbaru, seperti dilansir dari Antara, Jumat 19 Juni 2020. 

Menurut dia, penyebab bayi tersebut tertular virus Corona belum diketahui. Terlebih, bayi tersebut tak pernah kontak dengan pasien Covid-19.

"Belum diketahui riwayat penularan dari MYR karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dengan pasien positif Covid-19,” ujar Indra.

Selain bayi berusia sembilan bulan tersebut, satu pasien Corona di Pekanbaru berinisial NC meninggal pada data gugus tugas, Kamis 18 Juni 2020. Pasien positif ke-134 tersebut berusia 47 tahun, dan punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit, yakni ke Palembang, Sumatera Selatan.

“Pasien ke-134 sempat dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina pada hari Selasa, dan Rabu meninggal dunia. Sempat diambil swab dan hasilnya diketahui pada Kamis ini positif Covid-19,” kata Indra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

13 Pasien Dirawat

Total positif Covid-19 di Riau ada 134 kasus. Rinciannya 13 orang dirawat, 113 sehat dan sudah dipulangkan, sedangkan yang meninggal dunia bertambah jadi delapan orang.

Indra Yovi mengatakan Gugus Tugas Covid-19 Riau terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah berakhir dan pemerintah merencanakan menerapkan new normal (adaptasi kehidupan baru) dengan tujuan mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.

"Covid-19 ini fenomena gunung es, kasus baru yang kelihatan saja. Kita 'gak tahu yang sebenarnya seperti apa," kata Indra Yovi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.