Sukses

Kisah Pilu Bocah 7 Tahun Penderita Meningitis di Bekasi

Keseharian Bagas di rumah kontrakan berukuran 5x6 meter, hanya dihabiskan di tempat tidur.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah pilu dialami Rajaqian Putra Bagas, bocah 7 tahun asal Kota Bekasi, Jawa Barat. Di usianya yang masih sangat belia, bocah malang itu harus bertarung dengan ganasnya penyakit radang selaput otak (meningitis).

Penyakit yang sudah diderita Bagas sejak 3 tahun lalu itu, membuat tubuh mungilnya semakin kurus dan mengecil. Setiap kali rasa sakit mendera, ia hanya menahan sambil terus menangis di samping ibunda yang setia menemani.

Keseharian Bagas di rumah kontrakan berukuran 5x6 meter, hanya dihabiskan di tempat tidur. Kondisinya yang lemah membuatnya tak berdaya dan terus berbaring. Kadang rasa iri hinggap saat mendengar suara teman-teman sebayanya bermain di luar rumah.

Keterbatasan ekonomi menjadi kendala bagi orangtua Bagas, Safei Rahmat dan Eva Longoria, mengobati anak kedua mereka. Penghasilan Safei sebagai driver ojek online (ojol), diakui hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. Bahkan pendapatannya semakin berkurang drastis sejak merebaknya wabah Covid-19.

"Udah pernah berobat, tapi ya itu biayanya mahal. Bapaknya kan cuma ojol, gak seberapa penghasilannya. Apalagi Corona begini, makin dikit dapatnya," kata Eva saat disambangi Liputan6.com di kediamannya di Jalan Wibawa Mukti, Gang Haji Longkot RT 04 RW 01, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (22/5/2020).

Keadaan itulah yang akhirnya membuat orangtua hanya mampu merawat Bagas di rumah dengan obat-obatan seadanya yang dibeli dari apotik. Obatnya pun terbilang sangat mahal, berkisar Rp 2-3 juta.

"Kadang ada orang ngasih bantuan. Kalau masih kurang, ya terpaksa jual barang buat beli obat. Ini aja udah dua bulan belum bayar kontrakan sama cicilan motor," keluh Eva.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Bantuan Dermawan

Ibu beranak dua itu mengaku telah pasrah dengan kondisi yang dialami putra tercintanya. Ia berharap ada pihak-pihak yang tergerak untuk menolong sang anak memperoleh pengobatan. Eva ingin Bagas bisa beroleh kesembuhan dan bisa kembali sehat seperti sedia kala.

"Ya semoga ada pemerintah atau dermawan yang tergerak bantu anak saya. Saya mau anak saya sembuh," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.