Sukses

Pemerintah: Virus Corona Wabah Alam yang Siklusnya 100 Tahun

Doni menegaskan, pemerintah bertanggung jawan melindungi warga negaranya dari bahaya virus corona. Namun, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan wabah virus corona merupakan peristiwa alam yang terjadi setiap 100 tahun. Untuk itu, dia menilai wabah tersebut tidak bisa dianggap sepele dan enteng.

"Wabah ini adalah peristiwa alam yang telah terjadi berulang kali ratusan tahun yang lalu," kata Doni Monardo dalam video conference usai rapat bersama Presiden Jokowi secara virtual, Senin (27/4/2020).

"Alam adalah dalam proses melakukan sebuah kegiatan yang memang kalau dilihat dari siklusnya, adalah 100 tahun," sambung dia.

Hal itulah yang membuat pemerintah menetapkan wabah virus corona tersebut sebagai bencana nasional non-alam. Menurut Doni, wabah kolera juga pernah terjadi di Spanyol dan beberapa negara lainnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menuturkan bahwa pemerintah bertanggung jawan melindungi warga negaranya dari bahaya virus corona. Namun, Doni menyatakan bahwa dalam memutus mata rantai virus ini, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

"Tidak mungkin pemerintah saja yang bekerja keras dan berusaha tanpa didukung segenap komponen masyarakat lainnya," tutur Doni.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Positif Corona Terus Bertambah

Seperti diketahui, kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 275, hingga Minggu (26/4/2020). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan hingga kini total kasus corona di tanah air sebanyak 8.882 orang.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh sebanyak 1.107 orang dan pasien meninggal akibat penyakit ini mencapai 748 orang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan angka penyebaran tertinggi. Total ada 3.798 kasus virus corona di DKI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.