Sukses

Makna Dibalik PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban saat Idul Adha 2022

Ketua Majelis Syura PKS Alhabib Dr Salim Segaf Al Jufri meresmikan Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban di Kantor DPTP PKS Simatupang Jakarta, Senin (11/6/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Syura PKS Alhabib Dr Salim Segaf Al Jufri meresmikan Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban di Kantor DPTP PKS Simatupang Jakarta, Senin (11/6/2022).

Acara tersebut dengan beragam kegiatan, mulai pemotongan hewan kurban, telewicara dengan DPW PKS seluruh Indonesia tentang penyelenggaraan dan distribusi kurban, pesan kebangsaan idhul adha dari Ketua Majelis Syura PKS, hingga makan sate bersama.

Kemudian, acara dihadiri juga oleh pejabat teras PKS baik secara online maupun offline antara lain Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman, Suharna Surapranata, dan Ketua DSP PKS Surahman Hidayat.

Llau hadir pula Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, serta Anggota Dewan PKS dan puluhan wartawan cetak, tv, dan elektronik.

Dalam pesan kebangsaan Idul Adha yang disampaikan di DPTP PKS tersebut, Salim menjelaskan pelajaran penting dari syariat kurban  yang musti dipahami dan diteladani oleh seluruh masyarakat khususnya umat Islam.

Dirinya menekankan bahwa kurban secara faktual adalah bentuk kepedulian kepada sesama karena ada daging yang dibagikan.

"Ini bentuk konkrit wawasan kebangsaan bahwa kita semua memiliki negeri ini, mencintai negeri ini, dengan kesiapan berbagi kepada sesama anak bangsa hingga pelosok-pelosok daerah," ujar Salim melalui keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).

Menurut Menteri Sosial 2009-2014 ini, PKS bukan banyak harta sehingga menghimpun 1,5 juta paket kurban tahun ini. Tetapi, lanjut Salim, PKS mengerahkan seluruh anggota dewan dari pusat hingga daerah, gubernur, bupati dan wali kota serta kader-kader PKS di berbagai tempat untuk mewujudkan semangat berbagi kepada rakyat melalui kurban.

"Alhamdulillah laporan yang saya terima target 1,5 juta paket itu sudah terlampaui. Semoga bermanfaat bagi penerima," ungkap Salim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelajaran Kurban untuk Bangsa

Menurut Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 ini, ibadah kurban adalah syariat Islam yang diambil dari peristiwa Nabiyullah Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih puteranya Nabiyullah Ismail. Salim menyebut, banyak pelajaran penting syariat kurban yang relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pertama, peristiwa tersebut mengajarkan tentang ujian keimanan dan keiklasan seorang hamba untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dan dicintainya kepada Sang Kholik Pemilik Cinta yang sesungguhnya," kata dia.

"Ini sekaligus ajaran tentang ketahanan keluarga dimana Ibrahim berdialog dengan anaknya ketika perintah itu datang. Sangat indah dialognya sehingga tidak semena-mena memaksakan kehendak kepada anak. Dan ketahanan keluarga adalah pilar ketahanan nasional," sambung Salim.

Kedua, lanjut dia, perintah berkurban ini adalah manifestasi dari kecerdasan emosional dan spiritual manusia. Menurut Salim, kerelaan berbagi membutuhkan kecerdasan sekaligus menunjukkan kualitas tertinggi seorang manusia di hadapan Allah dan sesamanya.

"Ketiga, masyarakat yang siap berkurban maka siap bela negara. Kalau berkurban ternak saja untuk dibagikan kepada warga mereka siap, apalagi berkurban untuk negara dan bangsanya. Ini bagian dari wawasan kebangsaan untuk membela Tanah Air," ucap Salim.

 

3 dari 3 halaman

Pesan Selanjutnya

Keempat, sambung Salim, berkurban punya multiplier effect secara ekonomi. Pemerintah semestinya tidak perlu impor daging. Belajar dari kurban, ada masyarakat yang menyediakan ternak atau menjadi peternak, ada penjual, bahkan ada yang sekadar dititipi ternak untuk penggemukan. Ini semua bisa menghasilkan bukan hanya ketahanan tapi kedaulatan pangan.

"Kelima, kurban mengandung pesan kolaborasi yang kuat. Bangsa besar ini hanya bisa maju dengan semangat kolaborasi dan kerjasama. Tidak mungkin bangsa ini dibangun hanya satu kelompok, hanya satu partai. Kerjasama adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa," papar dia.

Keenam, lanjut Salim, kurban membawa pesan bagi pemimpin. Belajar dari Nabi Ibrahim yang mendahulukan cintanya kepada Allah dari dirinya dan anaknya.

Dia menilai, pemimpin harus demikian, dahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi dan keluarga. Menurut dia, kepercayaan akan muncul kepada pemimpin yang mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, keluarga, bahkan kelompok dan partainya.  

"Ketujuh, suri teladan itu sangat penting terutama dari para pemimpin dan elit negeri ini. Di tengah banyak kesulitan rakyat, jangan sampai ada moral hazzard, jangan korupsi, jangan menyelewengkan bantuan sosial. Sebaliknya wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kikis egoisme, nafsu pribadi yang berlebihan. Munculkan kejujuran dan transparansi," pungkas Salim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.