Sukses

Ular Kobra Bermunculan, Rumah Sakit di Jakarta Ini Sediakan Serum Anti-Bisa

Warga DKI Jakarta yang mendapat gigitan ular kobra bisa mendapatkan serum anti-bisa ular di beberapa rumah sakit di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Warga DKI Jakarta yang mendapat gigitan ular kobra bisa mendapatkan serum anti-bisa ular di beberapa rumah sakit di Jakarta, mengingat banyaknya temuan kobra yang membahayakan di sekitar tempat tinggal warga.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini mengatakan serum tersebut belum didistribusikan ke tingkat puskesmas, dan hanya beberapa rumah sakit yang menyediakan serum tersebut.

"Ada tujuh rumah sakit yang menyediakan serum anti-bisa ular di DKI Jakarta yakni RSUD Tarakan, RS Suyoto, RSUP Fatmawati, RSUD Cengkareng, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSPI Sulianti, dan RS Fatmawati," ujar Kristi di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Kristi mengatakan serum itu hanya dapat diberikan kepada pasien yang terbukti atau telah digigit ular berbisa, dengan penanganan medis dari rumah sakit tersebut.

Beberapa rumah sakit masih mematok biaya untuk pemberian serum anti-bisa ular itu, namun ada juga yang memberikannya secara gratis.

"Misalnya saja RSCM yang mematok harga Rp 900.000 dan RS Fatmawati Rp 595.000. Namun, beberapa menyediakan serum secara gratis seperti RSPI Sulianti yang menyediakan serum gratis untuk pasien BPJS," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Panik

Ia mengimbau kepada warga yang tergigit ular kobra agar tidak panik, kemudian memasangkan bidai yang dieratkan menggunakan ikatan kain atau perban agar racun lambat menyebar.

Setelahnya, korban ditangani secara medis dengan serum anti-bisa ular, sesuai dengan kondisi korban.

"Bila penderita gigitan ular tiba di rumah sakit dalam keadaan darurat seperti syok akibat racun bisa ular, maka dokter akan segera melakukan tindakan resusitasi untuk menyelamatkan nyawa penderita," ujar Kristi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.