Sukses

Polri: Teroris MIT Sandera Warga Saat Penembakan Anggota Brimob di Sulteng

Petugas masih melakukan pengejaran terhadap para teroris pelaku penembakan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, lima orang anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sempat menyandera warga saat melakukan penyerangan terhadap anggota Brimob di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Sempat menyandera warga serta anggota Pos Sekat yang pulang dari salat Jumat. Namun anggota Pos Sekat sempat melarikan diri," tutur Argo saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).

Menurut Argo, saat penyanderaan itulah penembakan dilakukan para terduga teroris ini. Satu anggota Brimob Porli Ops Tinombala IV atas nama Bharatu MSM terkena timah panas dan meninggal dunia.

"Penyerangan sekitar 50 meter dari Pos Sekat Alfa 16," jelas dia.

Petugas kini masih melakukan pengejaran terhadap para teroris pelaku penembakan tersebut. Tim evakuasi sendiri telah dikerahkan sesaat usai peristiwa itu terjadi.

"Kondisi korban informasi awal MD (meninggal dunia). Untuk kepastian menunggu tim evakuasi," Argo menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terjadi Siang Hari

Seorang anggota Brimob Polri tewas ditembak oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Telah terjadi penyerangan anggota Ops Tinombala IV oleh kelompok MIT," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (13/12/2019) malam.

Menurut Argo, peristiwa itu terjadi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Mautong, Sulteng, sekitar pukul pukul 12.30 Wita. Korban meninggal dunia atas nama Bharatu MSM.

"Kondisi korban informasi awal MD (meninggal dunia). Untuk kepastian menunggu tim evakuasi," jelas dia.

Usai kejadian, satu regu pasukan mengejar langsung dengan mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 13.30 Wita.

"Memberikan bantuan dikarenakan Pos Sekat Salubanga terus memanggil untuk meminta bantuan melalui HT," Argo menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.