Sukses

Polisi Utamakan Jaga Wisatawan di Bali Jelang Natal dan Tahun Baru

Polisi juga akan melibatkan para pecalang (polisi adat) untuk ikut mengamankan Nataru dan siap siaga sampai akhir tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengklaim sudah melakukan persiapan matang dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun baru (Nataru) 2019.

Dalam mengamankan libur Nataru, polisi akan menjaga ketat baik di tempat ibadah gereja, masjid, dan pura. Selain itu, juga akan disiapkan sejumlah Pos Pengamanan di objek-objek vital di wilayah hukum Bali, seperti terminal, bandara, pelabuhan, dan obyek wisata.

Kapolda Bali, Irjen Petrus Reinhard Golose, mengatakan personel yang akan diterjunkan sebanyak 12 ribu anggota polisi dibantu anggota TNI dan aparatur pemerintah.

Polisi juga akan melibatkan para pecalang (polisi adat) untuk ikut mengamankan Natal dan Tahun Baru dan siap siaga sampai akhir tahun 2019.

"Persiapan sudah kita lakukan dari sekarang dan personel semua kita libatkan termasuk membuat kerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada," kata Petrus di Mapolda Bali, Selasa (10/12/2019).

Diketahui Pulau Dewata merupakan tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Karena itu, polisi serius melakukan pencegahan sejak dini berbagai tindak kejahatan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan yang akan merayakan Tahun baru.

"Sudah dua pekan terakhir ini kita lakukan operasi pekat. Walaupun ini rutin kita laksanakan setiap tahun tapi tentunya kita harus antisipasi menghadapi ancaman-ancaman. Yang harus kita layani dengan baik adalah para turis yang akan datang domestik maupun dari internasional pada saat pergantian tahun,” terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bali Aman

Sejauh ini, situasi dan kondisi Bali aman dan kondusif. Tidak ada ancaman terorisme yang bakal terjadi pada liburan Nataru. Karena polisi sudah melakukan pengamatan, pengamanan dan latihan untuk mengantisipasi.

"Kita bersama-sama dengan satuan tugas anti-teror, CTOC, Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sudah memproteksi pulau ini. Sampai dengan saat ini kami nyatakan tidak ada potensi maupun ancaman dari terorisme ke pulau dewata,” tegasnya.

Caption: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.