Sukses

3 Fakta di Balik Patahnya Crane Proyek Tol Bogor Ring Road

Patahnya crane Tol Borr atau alat pemindah material terjadi saat sedang dilakukan pengangkatan besi proyek pembangunan tol.

Liputan6.com, Jakarta - Lengan atau boom crane proyek Tol Layang Bogor Outer Ring Road (BORR) di Jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat tiba-tiba patah, Selasa, 2 Desember 2019. 

Patahnya crane Tol BORR atau alat pemindah material terjadi saat sedang dilakukan pengangkatan besi proyek pembangunan tol. Kecelakaan kerja ini juga menyebabkan sebuah atap bangunan milik warga rusak tertimpa crane.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, Hendra Atmojo menyebut, setelah insiden patahnya crane, pengerjaan proyek tol layang kembali dilanjutkan.

"Pekerjaan di main road tetap dilaksanakan karena tidak dipengaruhi dengan kejadian ini," kata Hendro, Selasa, 3 Desember 2019. 

Kejadian patahnya lengan boom crane berlangsung sekitar pukul 21.50 WIB hingga tengah malam.

Berikut fakta di balik patahnya crane proyek Tol BORR

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Menutup Sebagian Jalan Sholeh Iskandar

Peristiwa yang terjadi tepat di pekerjaan 'ramp off" R17 B2 atau di Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Saat pengangkatan besi casing bore pile untuk pondasi di off ramp, sebuah boom crane jenis link belt tiba-tiba patah.

Peristiwa tersebut sempat membuat tersendatnya arus lalu lintas Jalan Sholeh Iskandar di kedua arah.

Material yang ikut terjatuh bersama patahan lengan crane menutupi jalan tersebut. Kemacetan pun tak terhindarkan.

Sekitar satu jam kemudian, tepatnya pada pukul 23.00 WIB, material dan patahan crane yang sempat menutupi Jalan Sholeh Iskandar dapat disingkirkan. Caranya dilakukan pemotongan. 

Arus lalu lintas pun kembali lancar dengan diberlakukan lawan arus atau "contraflow".

"Selanjutnya dilakukan pemotongan lengan crane. Dalam waktu satu jam, lalu lintas dua arah bisa pulih kembali dengan cara contra flow," tutur Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, Hendro Atmojo. 

3 dari 4 halaman

2. Kondisi Tanah Labil

Insiden patahnya crane di sekitar proyek pembangunan Tol Borr diduga disebabkan oleh kondisi tanah yang labil di sekitar proyek.

"Diduga karena memang tidak kuat pada saat mengecor. Kemudian pembungkusnya itu mau diangkat setelah dicor. Mungkin kita duga posisinya tidak stabil sehingga patah," jelas Hendro.

 

4 dari 4 halaman

3. Tidak Ada Korban Jiwa

Diketahui bahwa boom crane yang patah tengah mengangkat material proyek dan berlangsung saat pekerja sedang fokus mengerjakan tiang pier head.

Walaupun lengan crane menimpa bagian atap depan bangunan bengkel furniture, tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut.

"Dalam kejadian ini dipastikan tidak ada korban sama sekali," kata Hendro.

Sejumlah pekerja beruntungnya tidak berada pada radius yang begitu dekat dengan crane.

"Boom-nya patah. Nggak ada (korban), alhamdulillah," kata Surya, Humas PT PP (Persero) saat dikonfirmasi, Selasa, 2 Desember 2019. 

 

(Winda Nelfira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.