Sukses

Sekjen: PDIP Petakan Pilkada Solo, Gibran Ubah Konstelasi Politik

Hasto tak menampik, hadirnya putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengubah konstelasi pilkada di Solo.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terus melakukan pemetaan politik demi mengusung orang-orang terbaik untuk maju di Pilkada 2020, termasuk untuk Solo, Jawa Tengah.

Politikus asal Yogyakarta ini mengungkapkan, sebelum Rapat Kerja Nasional yang diadakan partainya, pemetaan politik tersebut akan rampung semua.

"Sebelum Rapat Kerja Nasional yang akan dilaksanakan bertepatan dengan hari ulang tahun PDI Perjuangan tanggal 10 Januari 2020, kami sudah memfinalkan terhadap seluruh pemetaan politik strategis, termasuk Kota Solo," kata Hasto di Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/11/2019).

Dia menuturkan, khususnya untuk Pilkada Solo, pihak DPP saat ini melakukan pemetaan politik. Sekaligus melihat dan memantau survei.

"Di mana dari mereka yang telah mendaftarkan proses dari bawah, DPP kemudian juga melakukan pemetaan politik atas dasar survei yang kami lakukan," kata Hasto.

"Dari situlah, kombinasi antara proses penjaringan internal dengan proses pemetaan PDIP akan diambil setelah keputusan siapa wali kota yang terbaik yang akan diusung PDI Perjuangan," imbuh Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gibran Ubah Konstelasi

Hasto tak menampik, hadirnya putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengubah konstelasi politik di Solo.

"Dengan munculnya nama Mas Gibran, tentu saja ini mengubah konstelasi politik yang ada di kota Solo. Dan ini bagian dari pemetaan politik PDI Perjuangan," ungkap Hasto.

Dia menyebut, Solo menjadi kota strategis. Pasalnya, disinilah lahirnya seorang sosok Jokowi, yang muncul dari bawah.

"Dari kota Solo inilah, sejarah mencatat kepemimpinan Presiden Jokowi muncul dari bawah. Dari Wali Kota menjadi Gubernur hingga menjadi Presiden. Artinya jalan demokrasi dari bawah, demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, itu diperoleh dari kota Solo ini. Ini kemudian bagi PDI Perjuangan menjadi sebuah model di dalam meningkatkan demokrasi dan proses kaderisasi kepemimpinan. Dari daerah ke nasional," kata Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.