Sukses

3 Target Kemenko PMK di Periode Kedua Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, ada tiga target yang harus dicapai kementeriannya dalam lima tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ada tiga target yang harus dicapai kementeriannya dalam lima tahun ke depan. Tiga target itu adalah peningkatan indeks pembangunan manusia, penurunan kemiskinan, dan gini rasio ketimpangan.

Ini disampaikan Muhadjir usai rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

"Pertama, indeks pembangunan manusia (IPM) sudah kita patok untuk 2019, asumsi kita IPM akan berada di 71,98," kata dia.

Pada tahun 2020, ditargetkan IPM menyentuh angka 72,51 dan tahun 2024 berada di kisaran 75,54. Sementara untuk kemiskinan, Kemenko PMK menargetkan bisa bertengger di angka 8,5 persen sampai 9,5 persen.

"Kemudian 2020 target optimisnya 8,5%, target pesimisnya 9%, 2024 kita harapkan angka kemiskinan kita akan berada di 6,5% target optimis, atau 7% target pesimis," beber Muhadjir.

Target terakhir yakni penurunan gini rasio ketimpangan. Khusus 2019 Kemenko PMK memperkirakan gini rasio ketimpangan bisa berada pada kisaran angka 0,380 hingga 0,385.

Pada tahun 2020 diharapkan bisa berada pada angka 0,375 sampai 0,380, 2024 menyentuh 0,370 sampai 0,374.

"Itulah yang akan kita jadikan patokan untuk seluruh program kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK, ada 7 menteri, ada 14 badan dan lembaga," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Habis-habisan

Muhadjir juga mengatakan, Presiden Jokowi meminta para menterinya bekerja secara totalitas.

"Presiden minta kita kerja habis-habisan untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahaya stunting bagi pembangunan SDM. Bila jumlah penderita stunting semakin meningkat maka target SDM unggul tak akan tercapai.

Jokowi menargetkan, jumlah penderita stunting di Tanah Air menurun. Dari tahun 2018 berada pada angka 30,8 persen menjadi 27 persen pada tahun 2019.

"Bapak Presiden menarget 2025 kita posisi stunting sudah dibawah 10%," jelas Muhadjir.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.