Sukses

Terus Menurun, Suhu Udara di Jabodetabek Masih Tinggi

Sementara, di kota-kota yang ada di Sumatera, suhu sudah mulai normal karena telah memasuki musim hujan.

Liputan6.com, Jakarta - Suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia masih terasa panas dan terik. Cuaca panas ini akan terus melanda hingga beberapa waktu ke depan karena Indonesia sedang berada di penghujung musim kemarau.

Dikutip dari laman weather.com, Jumat (25/10/2019) pagi, suhu udara di beberapa kota di Indonesia masih tergolong tinggi, meski dibandingkan dengan Kamis kemarin sedikit menurun. Sementara, di kota-kota yang ada di Sumatera, suhu sudah mulai normal karena telah memasuki musim hujan.

Weather.com juga mencatat, suhu di kota-kota penyangga Ibu Kota pada pagi ini masih tinggi kendati terus menurun dari hari ke hari dan tak jauh berbeda dengan suhu di Jakarta pada Jumat pagi.

Di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten, misalnya, pantauan pukul 08.35 WIB, suhu di kedua wilayah itu berkisar 29 derajat Celsius, meski terasa di tubuh seperti 34 derajat Celsius. Demikian pula di Depok dan Bekasi, Jawa Barat, suhu pada waktu yang sama masing-masing 29 dan 31 derajat Celsius. Sementara di Bogor, suhunya berkisar pada 29 derajat Celsius.

Sementara di wilayah Jakarta, suhu pagi ini tak jauh berbeda. Di kawasan Kuningan, Tanah Abang, Manggarai, Kemang, Kebayotan Lama, Grogol, Jatinegara, Pulogadung, Cililitan dan Petukangan, suhunya berkisar 29 hingga 30 derakat Celsius, meski yang dirasakan tubuh seperti 35 derajat Celsius.

Sedangkan di kawasan Ancol dan Kalideres, suhu pagi ini berkisar pada 30 derajat Celsius. Meski yang dirasakan mereka yang sedang berada di luar rumah seperti 34 derajat Celsius.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penghujung Musim Kemarau

Suhu udara di sekitar wilayah Jakarta dalam beberapa hari ini terasa semakin memanas. Menurut Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memanasnya suhu udara di sekitar Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya karena wilayah Jabodetabek belum memasuki musim penghujan dan masih di penghujung musim kemarau.

"Indonesia itu beda-beda zona musimnya. Ada 342 zona musim, nah Jabodetabek itu belum masuk musim penghujan. Prediksi kita adalah pertengahan atau akhir November," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fahry Rajab, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/10/2019).

Di tengah memanasnya suhu udara, BMKG mengimbau masyarakat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan untuk banyak mengonsumsi air putih. Hal itu, kata Fahry, agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan.

"Kemudian yang enggak kalah penting juga kewaspadaan pada kebakaran. Baik itu di lingkungan perumahan maupun di lahan," kata.

Selian itu, Fahry juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan. "Itu juga perlu diwaspadai," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.