Sukses

Moeldoko: Jangan Ada Demo Lagi, Masyarakat Sudah Happy

Moeldoko menyebut, pemerintah sudah berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi agar mengajak mahasiswa berdialog di dalam kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko meminta, mahasiswa tak menggelar demonstrasi saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wapres terpilih. Dia khawatir, aksi demo akan membuat suasana menjadi tak kondusif lagi.

"Enggak usah lah, jangan ada demo lagi. Kita, masyarakat sudah happy, kondisi begini lah, jangan ada ribut terus, menganggu situasi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Mantan Panglima TNI itu menyebut, pemerintah sudah berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi agar mengajak mahasiswa berdialog di dalam kampus. Menurut dia, hal itu lebih kondusif ketimbang melakukan unjuk rasa.

"Jangan lagi di jalan, kita menuju ke kampus. Di situ saya pikir nanti akan lebih dinamis, lebih tradisi akademik akan berjalan lebih baik di kampus-kampus. Itu intinya begitu," jelas Moeldoko.

Jokowi-Ma'ruf akan dilantik sebagai presiden dan wapres periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang. Moeldoko menyatakan, relawan pendukung Jokowi akan menyiapkan penyambutan Jokowi-Ma'ruf usai pelantikan.

Namun, pesta penyambutan akan berbeda saat Jokowi dilantik pada 2014 lalu. Penyambutan kali ini jauh dari kesan hura-hura.

"Enggak ada foya-foya, enggak ada hura-hura lah. Dalam konteks budaya silahkan," ucap Moeldoko.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Syukuran Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Para relawan, kata dia, akan menunggu Jokowi-Ma'ruf di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Nantinya, akan ada parade kebudayaan yang mengiringi Jokowi-Ma'ruf ke Istana Merdeka, Jakarta.

"Intinya syukuran tapi juga ada kontribusi dari berbagai budayawan dari berbagai kelompok seni ingin meramaikan dalam bentuk parade budayalah begitu," jelasnya.

Sebanyak 27 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan jalannya pelantikan presiden terpilih pada Minggu 20 Oktober 2019 mendatang.

Puluhan ribu personel aparat keamanan itu akan menjaga setiap sudut Ibu Kota hingga objek vital seperti Istana Kepresidenan serta pusat bisnis dan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.