Sukses

Meriahnya Malam Seni Merajut Nusantara di Monas

Kegiatan dikemas dalam bentuk pertunjukan budaya lewat tarian dan lagu khas daerah-daerah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah artis dan musikus nasional memeriahkan panggung seni dan budaya bertajuk 'Merajut Nusantara' di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat Senin 2 September 2019 malam.

Acara ini digelar bertujuan untuk kembali meneguhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selain konser musik, beberapa kesenian tradisional menghibur warga Jakarta dan sekitarnya.

Kegiatan dikemas dalam bentuk pertunjukan budaya lewat tarian dan lagu khas daerah-daerah di Indonesia. Sebab budaya merupakan salah satu unsur utama dalam persatuan bangsa.

Ada tiga medley kesenian tradisional mewakili beberapa daerah dari Sabang sampai Merauke yang ditampilkan pada malam pertunjukan ini. Antara lain Tari Kecak, FU Papua (tiup kerang), Dayak dan Udog, Ratoh Jaro, Tari Rampak Gendang dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTT. Selain itu, kesenian Japin Melayu, Pakarena, Gaba-gaba Maluku dan Marbona Taon Batak.

Musikus dan band nasional seperti Candil, Netral, The Rain, Kikan hingga Inul Daratista turut memeriahkan acara tersebut. Seniman asal Papua seperti Edo Kondologit, Nobo Sasamu, Nowela, Kekhe Hilapo K dan PO Papua Original juga tak mau ketinggalan.

Konser Merajut Nusantara ini dipandu oleh Yosi Project Pop, Nirina, Ria Ricis, Ari Dagienk, Putri Neke asal Papua, Ivi Batuta dan Imam Wibowo. Total penari yang berpartisipasi 180 orang, sementara musisi tradisional sekitar 30 orang.

Di akhir acara, seniman dari berbagai penjuru Nusantara ini mendeklarasikan persatuan Indonesia. Mereka berharap seluruh rakyat Indonesia hidup rukun berdampingan.

“Saya melihat acara ini sebagai kesempatan untuk menyuarakan bagaimana kecintaan kita dalam hal kebangsaan,” kata Yosi di Monas.

Personel grup Project Pop itu menilai, seni merupakan salah satu media yang mampu menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.

"Kita menyuguhkan bentuk seni dan hiburan. Seni itu kan bahasanya netral ya, mudah-mudahan ini bisa merangkul, menyadarkan semua pihak bahwa kebersamaan lebih utama dari segalanya," tambah Yosi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.