Sukses

4 Hal tentang Video Viral Anak Tendang Kepala Ibu

Polisi menangkap AP, anak yang tendang kepala ibunya dan mempertemukannya dengan keluarga di Kantor Polsek Tegalsari.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan beredarnya video seorang anak yang tega menendang kepala ibu kandungnya sendiri.

Kejadian anak tendang kepala ibu kandung itu terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Saat video itu viral, warga Surabaya pun geram.

Aparat kepolisian dari Polsek Tegalsari turun tangan. Polisi menangkap AP, anak yang tendang kepala ibunya dan mempertemukannya dengan keluarga di Kantor Polsek Tegalsari.

Kala itu, sang ibu yang diketahui sedang sakit keras hanya ingin permasalahan dibicarakan dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Ia juga meminta anaknya dikembalikan saja ke rumah.

Namun sayangnya, sang ibu yang sudah memaafkan anaknya itu meninggal dunia. Rusmini, wafat sekitar pukul 14.00 WIB pada Selasa, 27 Agustus 2019 di RSUD Soewandhie karena sakit komplikasi.

Berikut 4 hal tentang viralnya video anak yang tega tendang ibu kandung dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Minta Uang Tak Dikasih

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Aditama menuturkan, latar belakang kasus ini karena masalah keluarga. Pelaku merasa kesal saat minta uang ke ibunya tidak dituruti.

Berdasarkan keterangan saudara-saudaranya, kata Rendy, ibunya memang sedang tidak memiliki uang. Pelaku kemudian emosional sehingga terjadi kekerasan.

"Sebenarnya ini adalah permasalahan dari keluarga yang bersangkutan merasa kesal karena tidak dituruti oleh ibunya yang saat itu memang menurut pengakuan dari anak-anaknya tidak memiliki uang untuk menuruti permintaan yang bersangkutan," ucap Rendy.

 

3 dari 5 halaman

Sang Ibu Sakit

Dalam video amatir yang sempat viral berdurasi 39 detik, tanpa rasa sungkan, AP menoyor kepala ibu kandungnya yang tengah berbaring sakit. Video ini diambil di rumah di kawasan Surabaya, Jawa Timur.

Sang ibu yang terus menasehati anaknya yang berwatak keras ini justru malah diperlakukan kasar. AP malah menendang kepala sang ibu.

Video perilaku AP yang durhaka kepada ibunya ini membuat masyarakat Surabaya geram dan juga mendapatkan tanggapan dari Polsek Tegalsari.

 

4 dari 5 halaman

Diselesaikan Secara Kekeluargaan

AP akhirnya ditangkap dan dipertemukan dengan keluarga. Di kantor Polsek Tegalsari, AP bertemu kakak dan ayahnya. AP menangis dan memeluk ayahnya.

"Iya minta uang dengan memaksa pak," kata tersangka anak tendang kepala ibu AP.

Penyelesaian dengan mediasi kekeluarga itu pun dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan karena permintaan dari ibu pelaku yang sakit.

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Aditama menuturkan, setelah didalami kemudian ada permintaan dari ibunya yang sedang sakit untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Jadi secara kekeluargaan saja, tadi kita undang warga, Kecamatan, DP5a untuk mediasi dengan AP pelaku. Agar masalah tidak diulang kembali, pelaku akan diawasi oleh Bhabinkamtibmas," tutur Rendy.

 

5 dari 5 halaman

Sang Ibu Tutup Usia

Kabar duka menyelimuti keluarga anak yang tega tendang ibu kandung. Rusmini, sang ibu, tutup usia karena sakit pada Selasa, 27 Agustus 2019.

Kompol Reny Surya Aditama, Kapolsek Tegalsari menuturkan, Rusmini tutup usia sekitar pukul 14.00 WIB pada Selasa, 27 Agustus 2019 di RSUD Soewandhie. Ia menderita penyakit komplikasi.

"Tadi saya telepon mas Syukur anak pertama, benar bahwa ibunya meninggal dunia tadi siang, karena sakit komplikasi. Jenazah dimakamkan di TPU Ngagel selesai salat isya," kata Rendy, Rabu (28/8/2019).

Rendy menambahkan, pihaknya telah menugaskan Bhabinkamtibmas Polsek Tegalsari Surabaya untuk memberikan pendampingan. Khususnya AP yang sempat melakukan kekerasan terhadap almarhumah Rusmini.

"Membantu menenangkan anak yang viral itu, agar ikhlas dan mendoakan yg terbaik untuk almarhumah," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.