Sukses

Top 3 News: 7 Tuntutan Masyarakat Sorong dan Manokwari Usai Rusuh Papua

Top 3 News, Berikut tujuh tuntutan massa di Sorong saat aksi demo yang berlangsung di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, pada Rabu 21 Agustus 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, gelombang demonstrasi dan kerusuhan di Papua dan Papua Barat pada 21 Agustus 2019 membuat aktivitas dan perekomian warga setempat terhenti.

Tak hanya merusak sejumlah fasilitas, aksi yang diduga dipicu diskriminasi dan rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang sempat membuat massa cenderung melakukan tindakan anarkistis. Namun, kini Papua kembali aman dan terkendali, roda perekonomian kembali berjalan.

Pascakerusuhan, pemerintah yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bertemu dengan sejumlah tokoh setempat, pada Kamis, 22 Agustus 2019.

Pada demonstrasi 21 Agustus 2019, masyarakat Sorong dan Manokwari menyerukan 7 tuntutan kepada pemerintah.

Sementara peristiwa lain, seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) asal Blora, Jawa Tengah dilaporkan hilang oleh orangtuanya.

Saat itu, sang ayah yang mencoba menjemput putrinya usai upacara penurunan bendera tak bisa menemukan anaknya hingga pukul 21.00 WIB.

Sudiran mengaku putrinya selama ini kerap ikut berkumpul dengan komunitas anak jalanan. Dia bahkan seringkali tak pulang ke rumah dalam jangka waktu yang cukup lama.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 24 Agustus 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Masyarakat Sorong dan Manokwari Minta 7 Tuntutan Ini ke Pemerintah

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada Kamis, 22 Agustus 2019 mendatangi Papua.

Kedatangannya untuk meninjau keadaan Papua yang sedang terjadi insiden mulai dari pengepungan asrama disertai kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya beberapa waktu lalu serta kerusuhan di Manokwari. Mereka mengunjungi beberapa wilayah yaitu Manokwari dan Sorong.

Pada demonstrasi 21 Agustus 2019, masyarakat Sorong dan Manokwari menyerukan 7 tuntutan kepada pemerintah.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Gadis Paskibraka di Blora Hilang Misterius

Sebagai orangtua, siapa yang tak bingung dan cemas ketika mengetahui anak gadisnya hilang misterius tanpa ada kabar? Itulah yang dialami seorang ayah yang bernama Sudiran, warga RT 01 RW 02 Desa Waru, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Nira Damayanti (15), anak gadis Sudiran, merupakan salah seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kecamatan Jepon yang hilang sejak 17 Agustus 2019 kemarin. Nira masih duduk di bangku kelas X di SMK Bhakti Mulia Blora.

Nira hilang misterius usai penurunan bendera merah putih di lapangan Kridaloka Jepon, Blora. Hilangnya Nira kemudian dilaporkan Sudiran ke Polsek Jepon.

Sudiran bercerita, kala itu, anak gadisnya ditugaskan menjadi salah satu anggota Paskibra di Stadion Kridaloka Jepon. Selesai upacara penurunan bendera, ia bermaksud menjemput Nira. Namun, saat itu Nira sudah tidak diketahui keberadaannya.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Jaringan Internet di Papua Masih Diblokir, Sampai Kapan?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu menyatakan, jaringan internet di Papua dan Papua Barat masih diblokir pascakerusuhan Senin, 19 Agutus 2019. Dia mengaku tidak tahu sampai kapan pemblokiran dilakukan. 

"Sampai kapannya belum tahu, menunggu situasi mereda, hoaksnya menurun, benar-benar keputusannya di pimpinan kita, Menkominfo. Instansi terkait yang melihat bahwa situasi sudah aman, kembali ke aktivitas semula, baru kita (jalankan lagi)," kata Ferdinandus saat dihubungi, Sabtu (24/8/2019).

Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah sebelum memblokir jaringan internet.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.