Sukses

Keceriaan Bocah Pencari Suaka Ikuti Kegiatan Menggambar dan Mewarnai

Menurut pekerja sosial, para bocah pencari suaka terlihat ceria, tidak ada yang tertekan.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta menggelar kegiatan mewarnai dan menggambar bagi anak-anak pencari suaka di Kalideres, Jakarta Barat. Bukan hanya itu, anak-anak juga diajak untuk bernyanyi, berhitung, juga dibacakan cerita.

Menurut Pekerja Sosial Dinsos DKI Jakarta, M. Kurnia, sebelunya Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah telah menugaskan para pekerja sosial dan penyuluh sosial untuk melakukan kegiatan tersebut kepada anak-anak pencari suaka.

"Mengajak anak-anak yang ada di sini untuk mewarnai, menggambar, story telling," terang Kurniawan di Kemp Pencari Suaka, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (16/7/2019).

Kurniawan mengatakan, kegiatan yang dilakukan sejak Senin, 15 Juli 2019 kemarin itu merupakan upaya yang dilakukan oleh Dinsos DKI guna menjaga kondisi psikis anak-anak pencari suaka di tengah lingkungan pengungsian.

"Mereka di sini ceria, tidak ada yang tertekan. Tapi kita kan tidak tahu, ada hal apa saja yang sudah mereka lalui. Nah, kegiatan ini sekadar mengisi waktu luang mereka. Daripada hanya untuk main-main, lebih baik bermain sambil belajar," tuturnya.

Kurniawan menjelaskan, perlengkapan belajar dan mainan yang digunakan dalam kegiatan tersebut didapat dari Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Balita Tunas Bangsa yang berada di bawah naungan Dinsos DKI.

"Tadinya peksos (pekerja sosial) yang bergerak mengumpulkan perlengkapannya. Ini juga sudah ada dari panti anak. Kalau bisa ada koordinasi lintas sektoral terkait ini," terang Kurniawan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Anak Pencari Suaka

Adalah Hadroh (5), anak perempuan yang berasal dari Somalia mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. "Senang. Jadi banyak teman," ujarnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Hadroh pun bercerita, orang tuanya sudah tiga tahun tinggal di Indonesia. "Aku bisa 'bahasa'. Dari kecil aku tinggal di sini (Indonesia)," kenangnya.

Hal semisal juga dirasakan oleh Almitah (4) dari Afghanistan. Ia sangat antusias dan merasa terhibur saat menyimak pembimbing sedang bercerita. "Senang. Saya belajar ABC sama hitungan. Aku juga bisa gambar bunga," tuturnya kepada pembimbing di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.