Sukses

Jokowi: Infrastruktur Akan Semakin Kuatkan Persatuan Anak Bangsa

Jokowi menilai pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, tidak hanya menyangkut urusan transportasi dan logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dalam lima tahun terakhir dan mendatang bukan hanya urusan ekonomi namun menyangkut persatuan antaranak bangsa.

"Pembangunan infrastruktur lima tahun lalu telah kita mulai dan kita kerjakan. Infrastruktur tidak hanya urusan ekonomi," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXII PGRI di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, Jumat malam, 5 Juli 2019.

Kepala Negara mencontohkan pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, tidak hanya menyangkut urusan transportasi dan logistik.

"Dengan adanya infrastruktur ini juga akan semakin menguatkan persatuan antaranak bangsa karena dari Aceh sampai Papua bisa tersambung, antardaerah terhubung. Inilah infrastruktur yang menyatukan negara kita," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia menyebutkan tidak ada negara yang memiliki pulau sebanyak Indonesia. Semua itu memerlukan infrastruktur, air bersih, listrik, jalan dan semua pendukung.

"Betapa memanajemen negara kita tidak mudah, tantangan kita tantangan besar karena memang kita negara besar," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Kualitas SDM

Ia menyebutkan dalam lima tahun ke depan, pemerintah menetapkan bahwa pembangunan kualitas SDM adalah prioritas pembangunan nasional.

"Artinya bapak ibu berperan sentral dalam lakukan program pembangunan SDM ini. Kualitas SDM di semua profesi harus ditingkatkan sehingga kita mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang berubah dengan cepat, " katanya seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, tujuan pendidikan tak lagi hanya mencetak siswa yang berpengetahuan namun juga siswa yang memiliki ketrampilan, berskill dan karakter.

Pendidikan Pancasila misalnya, tidak cukup berikan pendidikan Pancasila saja namun juga membentuk karakter SDM ber-Pancasila pada setiap murid.

Menurut dia, pendidikan di Indonesia harus mampu memberikan bekal skill pada siswa sesuai kebutuhan zaman sehingga ketika kebutuhan SDM jadi kebutuhan utama maka peran guru menjadi sentral.

"Guru harus menjadi agen transformasi membangun talenta anak bangsa," kata Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.