Sukses

Top 3 News: Tangis Haru Anak Menteri PUPR Saat Tahu Rumah Akan Digusur

Top 3 News, Menteri Basuki juga mengaku tidak mudah untuk mengabarkan berita tersebut kepada anak-anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, anak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menangis saat mendengar kabar bahwa rumah keluarganya akan digusur untuk proyek pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Menteri Basuki juga mengaku tidak mudah untuk mengabarkan berita tersebut kepada anak-anaknya. Karena mereka telah tinggal di rumah di Kalimalang Bekasi, Jawa Barat itu sejak tahun 1990. 

Kesedihan juga dirasakan Basuki. Menteri di Kabinet Kerja ini mengaku kini dirinya tak lagi mempunyai kampung halaman setelah rumah digusur. Sebab, kediaman orangtuanya sudah dijual sejak lama.

Sementara itu, ahli IT kelompok teroris ISIS yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan sudah sadar dan ingin kembali menjadi masyarakat biasa.

Utsman Mahdamy merupakan seorang pakar IT ISIS. Dirinya mengaku siap menjalani proses hukum dan siap membantu Polri untuk mengungkap jaringan teror Indonesia yang terafiliasi dengan ISIS. 

Kabar lainnya yang juga tak kalah disorot, rencana pengumuman pemenang Pilpres 2019 yang akan dilakukan, Rabu, 22 Mei 2019.

Sebelum diumumkan siapa paslon yang paling banyak dipilih masyarakat, KPU akan memberi waktu tiga hari, yakni 23 hingga 25 Mei untuk pihak yang keberatan dengan hasil rekapituasi untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 17 Mei 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Menteri PUPR Basuki: Anak Saya Menangis Saat Tahu Rumah Mau Digusur

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku tak mudah baginya dan keluarga saat mengetahui rumah pribadinya akan digusur untuk pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Betapa tidak, Basuki menceritakan dirinya dan keluarga tinggal di rumah yang berada di Kalimalang Bekasi Jawa Barat sejak tahun 1990. Bahkan, dia mengungkapkan sang anak menangis saat diberi tahu kabar penggusuran rumah tersebut.

"Jangan dikira mudah. Anak saya tiga itu, kan dari kecil di situ. Waktu saya kasih tahu ya nangis. Musala nya di situ. Teman-teman kampungnya di situ," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Tobat dan Ingin Pulang, WNI Ahli IT ISIS Masih Ditahan Militan Suriah

Utsman Mahdamy yang diketahui sebagai seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ahli IT kelompok teroris ISIS dikabarkan masih ditahan oleh Syrian Democratic Forces (SDF).

Utsman Mahdamy merupakan pria kelahiran Surakarta, 25 April 1990 dengan nama di paspor tertulis 'Utsman Mahdami'.

Ia berangkat dari Jakarta pada 25 Februari 2015 menuju Istanbul, Turki sebagai tempat transit untuk kemudian menuju wilayah Suriah.

Menurut kabar yang bersangkutan merupakan kelompok Abu Jandal. Sebelumnya dikabarkan, Utsman Mahdamy mengaku sudah sadar dan ingin kembali menjadi masyarakat biasa.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Bila Tak ada Sengketa, KPU Umumkan Pemenang Pilpres 28 Mei

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelesaikan rekapitulasi suara nasional paling lambat pada 22 Mei mendatang. Dan pada tanggal itu, KPU juga akan menetapkan hasil rekapitulasi nasional.

"22 kita tetapkan hasil rapatnya (rekapitulasi)," kata Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU RI, Jumat (17/5/2019).

Selanjutnya, KPU memberi waktu tiga hari yakni 23 hingga 25 Mei untuk pihak yang keberatan dengan penetapan hasil rekapituasi untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Apabila dalam tiga hari itu tidak ada sengketa, maka selambat-lambatnya dalam tiga hari selanjutnya, yaitu pada 28 Mei, KPU harus segera mengumumkan penetapan pemenang Pilpres dan Pileg. 

Selengkapnya... 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.