Sukses

Duka di Pemilu 2019, Dua Polisi Meninggal Dunia Saat Amankan TPS di Jatim

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) sedang berduka pada momen Pemilu 2019 ini.

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) sedang berduka pada momen Pemilu 2019 ini. Dua anggotanya meninggal dunia saat bertugas mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Duka pertama dialami Brigadir Prima Leinon Nurman Zasono, anggota Polres Bondowoso. Beliau meninggal dunia pada Senin 15 April kemarin akibat kecelakaan," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera,  Kamis (18/4/2019).

Barung menjelaskan, peristiwa bermula ketika Brigadir Prima usai melaksanakan apel Pergeseran Pasukan (Serpas) pukul 14.00 WIB, yang bersangkutan hendak menuju tempat TPS. 

"Beliau mengendarai sepeda motor Vario matic bernomor polisi P 6978 FF. Setelah sampai di jalan depan Koramil Wonosari, korban mengalami kecelakaan dengan mobil Isuzu Panther bernomor polisi P 1126 DE dari arah berlawanan," kata Barung.

"Mobil Isuzu itu dikendarai Aulia Akbar Madani yang beralamat di Jalan MT Hariyono RT 14 RW 02 Badean, Kabupaten Bondowoso," lanjut dia soal duka di Pemilu 2019.

Kabar duka kedua menimpa seorang anggota polisi dari Polsek Krian, Kabupaten Sidoarjo, Aiptu M Supri. Saat mengamankan TPS 21-25 di Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, yang bersangkutan izin untuk menunaikan salat Ashar. Tiba-tiba Aiptu Supri jatuh pingsan. 

"Petugas yang berada di lokasi langsung dibawa ke Puskesmas Krian. Namun nyawa Aiptu Supri tak terlolong meski telah mendapatkan perawatan medis. Dia diduga meninggal dunia terkena serangan jantung," ujar Barung.

"Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya pada dua personel dari Polda Jatim, yang gugur dalam menjalankan tugas pengamanan Pemilu 2019," lanjut dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejadian Sebelumnya

Sebelumnya, diduga mengalami kelelahan seorang saksi di TPS meninggal dunia, Rabu (17/4/2019). Korban diketahui bernama Mashuri (43), warga Dusun Mantren, Desa/Kecamatan Kabat. Sebelum meninggal, korban diketahui muntah-muntah di TPS tempatnya menjadi saksi. 

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Awalnya, korban sedang melaksanakan tugas menyaksikan perhitungan surat suara di TPS 9 Desa/Kecamatan Kabat. Tiba-tiba korban mengeluh sesak nafas.

"Selanjutnya korban keluar (dari TPS), muntah-muntah," kata Eko Wahyudi, salah seorang warga yang juga menjadi saksi di TPS tersebut. 

Setelah muntah, lanjut Eko Wahyudi, korban kemudian terlihat pulang ke rumah. Sekitar pukul 15.00 WIB, Mashuri dikabarkan meninggal dunia. Informasi yang berkembang. Saat istirahat siang korban sempat meminum obat. 

Kapolsek Kabat, AKP Supriyadi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, sebelum pulang, korban sempat mengeluh dadanya sakit. Korban juga sempat memberikan kartu mandat saksi kepada temannya. 

Sesampai di rumah, lanjut Supriyadi, korban meminta istrinya membelikan es untuk ditempelkan di dadanya yang sakit. Korban juga menyuruh istrinya membelikan soda. Setelah minum soda korban pamit istirahat di kamar pada istrinya.

"Beberapa saat kemudian istrinya melihat korban ke kamar, dan setelah dilihat, korban sudah tidak bernyawa," jelas Supriyadi.

Istri korban kemudian berteriak memanggil keluarganya. Wargapun melaporkan kejadian ini ke polisi. Petugas Polsek Kabat kemudian mendatangi TKP bersama petugas medis dari Puskesmas Kabat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ke tubuh korban.

Keluarga korban menolak dilakukan otopsi pada korban. Mereka legowo menerima kejadian itu. Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Hasil pemeriksaan medis diduga korban kecapekan dan mengalami serangan jantung," jelas mantan Kapolsek Kalipuro ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.