Sukses

Di Balik Peretasan Twitter Ferdinand Hutahaean dan WA Imelda Sari

Melalui sebuah video yang diunggah oleh Dahnil Ahzar, Ferdinand Hutahaean menyebut dirinya tidak lagi bisa mengakses alamat email serta akun Twitternya.

Liputan6.com, Jakarta - Akun sosial media Twitter milik Ferdinand Hutahaean diretas. Menurut Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat ini mengakui hal tersebut melalui akun Twitter rekannya, Dahnil Ahzar Simanjutak.

Melalui sebuah video yang diunggah oleh Dahnil Ahzar, Ferdinand Hutahaean menyebut dirinya tidak lagi bisa mengakses alamat email serta akun Twitternya.

"Mohon diumumkan ke publik bahwa akun Twitter saya sejak tadi malam dan email saya telah diretas oleh pihak-pihak yang menghalalkan kejahatan untuk melanggengkan kekuasaan, bahwa saya tidak dapat mengakses email saya dan tidak bisa mengakses Twitter saya," ujar Ferdinand melalui video yang diunggah Dahnil Ahzar pada Rabu, 27 Maret 2019.

Tak lama berselang, nomor WhatsApp atau WA milik Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari diduga kena hack.

Berikut 4 hal tentang diretasnya akun Twitter milik Ferdinand Hutahaean dan nomor WA Imelda Sari dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Berisi Kata Umpatan

Pantauan Liputan6.com, Selasa, 2 April 2019, akun Ferdinand Hutahaean tersebut berisikan cuitan yang bernada umpatan. Cuitan mengarah kepada Partai Gerindra, koalisinya dalam Pilpres 2019.

Selain itu, cuitan itu juga menyasar akun Arief Puyono dan @bumnbersatu. Arief diumpat dengan kata-kata kasar.

Bahkan dalam postingan teratasnya, terlihat gambar wanita yang mengenakan pakaian bikini dengan mata tertutup. Di samping gambar itu, terlihat Prabowo Subianto yang berdiri bersama kader Partai Gerindra.

 

3 dari 5 halaman

2. Bantahan Ferdinand

Menanggapi itu, Ferdinand Hutahean melalui akun twitter Dahnil Anzar Simanjuntak membantah cuitan itu berasal dari dirinya. Dia menegaskan sejak 28 Maret 2019, akun media sosialnya tidak bisa diakses.

"Akun Twitter saya dan email saya telah diretas oleh pihak-pihak yang menghalalkan kejahatan untuk melanggengkan kekuasaan, bahwa saya sejak tadi malam tidak bisa mengakses email saya dan Twitter saya, semua cuitan yang dilakukan oleh entah siapapun melalui akun Twitter saya bukan bersumber dari saya dan dilakukan oleh para pejahat yang dipelihara oleh orang-orang jahat," kata Ferdinand.

Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai apa pun yang ada dalam konten akun twitternya. Di samping itu, Ferdinand meminta informasi ini dapat disampaikan kepada publik.

"Bang Dahnil dan kawan sekalian mohon disampaikan hal ini kepada publik. Hal ini terjadi sama seperti yang baru saja dialami oleh Ustaz Haikal Hasan, kita ditarget oleh kekuatan yang memang penuh dengan kejahatan," kata dia.

 

4 dari 5 halaman

3. Nomor WA Imelda Sari Diretas

Tak lama berselang, kali ini giliran nomor WA Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari diduga kena hack.

"Fix di-hack. Dari semalem hingga pagi ini online," ujar sahabat Imelda yang juga Sekretaris DPP Departemen Pariwisata Partai Demokrat Elfira Sylviani saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (3/4/2019).

Elfira menyatakan, Selasa malam 2 April 2019 sejumlah temannya di Demokrat berusaha menghubungi Imelda untuk memberitahu bahwa nomornya banyak mengirim pesan dan gambar tak senonoh ke grup WA tim BPN Prabowo-Sandi.

"Begitu aku info (japri) ke dia, dia balas dengan memanggil 'mas'. Kan aneh?. Sudah gitu dia kemudian mengirim gambar tak senonoh," jelasnya.

Dia menambahkan, gaya bahasa saat chat dengan dengan nomor WA Imelda berbeda dengan biasanya.

5 dari 5 halaman

4. Lapor Polisi

Ferdinand Hutahean tak tinggal diam. Ia bahkan sudah melapor ke Bareskrim Polri terkait beredarnya video vulgar dirinya. Ferdinand menyebut dirinya difitnah dengan tersebarnya video tersebut.

"Saya sudah melaporkannya ke Bareskrim Polri. Saya juga akan ke Kominfo. Itu bukan video, tetapi foto diedit seperti video, Itu fitnah ke saya," ujar Ferdinand kepada Liputan6.com, Selasa, 2 April 2019.

Menurut Ferdinand, editan foto-foto dirinya yang dijadikan sebuah video dilakukan oleh oknum yang ingin menjatuhkan dirinya. Meski begitu, Ferdinand tak membantah sebagian foto di video tersebut adalah dirinya.

"Yang jelas bahwa di situ memang ada foto-foto saya yang asli. Foto setengah badan itu memang foto saya di Semarang tahun 2012. Selebihnya itu editan, hoaks," jelas Ferdinand.

Tak hanya Ferdinand, Imelda Sari juga turut melapor kepada pihak yang berwajib. Ia pun akan melaporkan kasus tersebut ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Sebentar mas, saya mau melaporkan ke Bareskrim," kata Imelda saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/4/2019).

Pernyataan yang sama juga ditulisnya dalam akun Twitter pribadinya. Akun Twitter dengan nama pengguna @isari68 yang merupakan kepunyaan Imelda, mencuitkan bahwa dirinya akan melaporkan tindakan peretasan tersebut ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Pagi ini Saya baru tahu WA saya dibajak orang lain. Hanya Pengecut yg menggunakan cara fitnah murahan utk menjatuhkan orang lain dg membajak WA saya. Saya akan laporkan kepada @CCICPolri," tulis Imelda Sari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.