Sukses

Menunggu Janji Anies Baswedan Lepas Saham Perusahaan Bir

Janji untuk menjual saham PT Delta ini diungkapkan Anies-Sandi saat maju Pilgub Jakarta. Pada April 2018, pasangan Gubernur DKI Jakarta sudah sepakat dan sudah memulai proses penjualan kepemilikan saham tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diketahui memiliki saham di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), salah satu produsen bir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah berjanji akan melepaskan saham perusahaan PT Delta Jakarta, hingga saat ini rencananya masih belum terealisasi.

Janji untuk menjual saham PT Delta ini diungkapkan Anies-Sandi saat maju Pilgub Jakarta. Pada April 2018, pasangan Gubernur DKI Jakarta sudah sepakat dan sudah memulai proses penjualan kepemilikan saham tersebut. Namun, hingga kini saham masih belum resmi dijual.

Menurut Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, peran Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham tentunya menjadi nilai tambah bagi Delta Djakarta. Jika saham ini berhasil dilepas, maka nilai tambah perusahaan akan hilang.

Sebaliknya, jika berhasil menjual saham PT Delta Djakarta, pihak Pemprov akan mendapatkan dana segar. Namun, jika benar-benar terealisasi, belum ada kepastian apakah Pemprov DKI bisa mendapatkan potensi bisnis menarik seperti Delta Djakarta untuk menggantikannya.

Besar Saham yang Akan Dijual

Terkait penjualan saham, Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk, Sarman Simanjorang, memastikan Pemprov DKI Jakarta tidak menambah kepemilikan saham di PT Delta Djakarta.

"Saya sebagai Komisaris Utama mewakili Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak ada penambahan saham di Delta Djakarta. Saham Pemprov DKI Jakarta di Delta Jakarta sebesar 26,25 persen yang dimiliki atas dua institusi, yaitu Pemprov DKI Jakarta dan Badan Pengelolaan Investasi Penyertaan Modal DKI Jakarta (BPI PM)," ujar Sarman saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 2 Maret 2019.

BPI PM DKI Jakarta merupakan salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Saat ini BPI PM sudah dibubarkan, sehingga membuat kepemilikan saham di PT Delta Djakarta Tbk hanya satu entitas nama. Sarman menuturkan, langkah penggabungan kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk itu bagian proses untuk melepas saham.

Sebelumnya, mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 28 Februari 2019, kepemilikan saham Delta Djakarta oleh Pemprov DKI Jakarta menjadi 210,20 juta saham atau setara 26,25 persen pada 25 Februari 2019. Jadi kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk oleh Pemprov DKI Jakarta meningkat 23,35 juta saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelepasan Saham Masih Berproses

Penggunaan Dana Hasil Penjualan Saham

Anies Baswedan semakin yakin melepas 26,25 persen saham Pemprov pada PT Delta Djakarta. Hingga kini proses pelepasan saham masih terus berjalan sesuai ketentuan. Berbagai kajian telah dilakukan untuk segera merampungkan rencana pelepasan saham tersebut.

"Delta kita sedang kajian untuk kita akan lepas, tapi prosesnya masih kajian. Mudah-mudahan Maret sudah selesai," kata Anies saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.

Terkait penjualan saham ini, Anies mengaku sudah banyak tawaran investor yang ingin masuk ke perusahaan minuman beralkohol itu. Namun, hal tersebut bukan menjadi fokusnya saat ini. Ia ingin proses pelepasan saham lebih utama agar dapat berjalan lebih dulu.

"(Udah ada investor?) Kalau yang berminat banyak, tapi prosesnya kan tidak sederhana. Harus dengan Dewan dan lain-lain," katanya.

Pelepasan saham PT Delta Djakarta akan menghasilkan deviden yang besar. Nantinya dana ini akan dialokasikan untuk membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.

"Kita akan memanfaatkan dana yang nanti didapat dari penjualan saham ini untuk pembangunan, karena rata-rata deviden yang didapatkan Pemprov itu sekitar Rp 38 miliar per tahun rata-ratanya. Kita yakin bahwa penjualan 26,25 persen ini menghasilkan tambahan pemasukan lebih dari Rp 1 triliun," paparnya.

 

(Liputan6.com/Dewi Larasati)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.