Sukses

Cerita Ani Yudhoyono Kala Pertama Injak Lantai Istana Negara

Bagi Ani Yudhoyono, menjadi seorang Ibu Negara berarti menjadi ibu bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Bagi Ani Yudhoyono, menjadi seorang Ibu Negara berarti menjadi ibu bagi masyarakat. Dirinya harus lebih dekat dengan rakyat untuk mendengar keluh-kesahnya.

Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dalam buku Kepak Sayap Putri Prajurit, karya Alberthiene Endah, mengungkap, menjadi Ibu Negara di era reformasi yang mendukung demokrasi, banyak argumentasi dan aspirasi yang berdatangan dari rakyat.

Ani yang telah terbiasa melewati jatuh-bangun perjuangan karier SBY, semakin tangguh menghadapi persoalan semasa menjadi istri Presiden.

"Menjadi Ibu Negara tidak ada sekolahnya. Tidak ada jenjang kariernya. Ketika aku menjadi Ibu Negara, saat itu pula pembelajaran sekaligus dedikasi dimulai," ungkap Ani Yudhoyono, ditulis Senin (18/2/2019).

Oktober 2004 merupakan pertama kalinya Ani menapakkan kaki di lantai istana kepresidenan. Saat itu SBY memutuskan untuk memakai Istana Negara Jakarta sebagai tempat tinggal agar lebih efisien tanpa risiko kerepotan pengawal dan keamanan di jalan jika harus bolak-balik Cikeas-Istana.

Kemegahan Istana begitu terasa. Namun ada rasa muram dalam bangunan itu. Hingga akhirnya Ani dan SBY sepakat mengganti lukisan-lukisan dengan warna cerah, dan menambahkan penerangan untuk membuat suasana baru.

Menjadi Ibu Negara membuat Ani harus menyesuaikan diri dengan tata protokoler yang amat sangat ketat. Di balik itu, Ani menjaga hubungan baik di lingkungannya. Ia sering menyapa orang-orang yang juga berperan di dalam Istana.

"Seorang Ibu Negara tidak mungkin bisa melaksanakan tugasnya tanpa bantuan staf yang berdedikasi penuh," kata Ani Yudhoyono.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertemu Tokoh Dunia

Sebagai istri Presiden membuat Ani memiliki kesempatan bertemu dengan tokoh dunia. Sering berkunjung ke banyak Negara membuatnya kagum dan terinspirasi.

Apalagi bisa menambah relasi dengan tokoh-tokoh dunia, seperti First Lady Laura Bush, Michelle Obama, hingga Ratu Elizabeth, dan beberapa tokoh lainnya. Waktu itu dalam sebuah kunjungan ke Inggris Raya, Ani dan SBY berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Ratu Elizabeth di Istana Buckingham.

"Ratu Elizabeth bukan main lembut dan cantiknya!" ucap Ani.

Sering mengunjungi berbagai negara dan berada di kancah sosialisasi internasional mendidik Ani sehingga memahami tata krama global. Hal itu membuatnya lebih siap saat Indonesia mendapat kunjungan dari pemimpin negara asing.

Sebagai Ibu Negara yang juga mengabdi kepada Presiden, Ani selalu berusaha menjalankan tugas sebaik-baiknya. Selain melengkapi tugasnya, SBY dengan sangat luwes dan proposional membentuk Ani agar bisa menjadi teman seperjalanan yang membantu.

SBY selalu mendiskusikan berbagai isu bersama Ani. Sang suami bermaksud agar Ani berada di frekuensi yang sama saat memandang suatu persoalan dalam kehidupan bangsa.

"Cita-cita SBY dan juga cita-citaku tidak terlalu muluk. Kami ingin tampuk jabatan sebagai presiden yang dibatasi waktu ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk melakukan kebaikan bagi bangsa," ujar Ani.

 

Reporter: Dewi Larasati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.