Sukses

Alat Berat Bersihkan Puing Bangunan di Lokasi Terdampak Tsunami Lampung

Puing-puing dikumpulkan menjadi satu sehingga menggunung cukup tinggi.

Liputan6.com, Rajabasa - Puluhan alat berat dikerahkan di lokasi bencana tsunami di perairan pantai selatan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Alat berat jenis beko, eskavator, loader dan lainnya digunakan untuk membersihkan puing-puing sisa reruntuhan kayu dan puing-puing bangunan yang hancur maupun rusak akibat terjangan tsunami.

Satuan Tugas (Satgas), relawan dan warga sekitar turut membantu pembersihan puing-puing di sekitar Desa Sukaraja, Way Muli Timur, Way Muli, dan Kunjir. Alat berat terus mengumpulkan puing-puing kayu yang terdampak tsunami.

Puing-puing dikumpulkan menjadi satu sehingga menggunung cukup tinggi. Mukhlis, salah satu warga Desa Kunjir mengatakan, dirinya turut membantu membersihkan sisa-sisa puing yang merusak rumahnya.

"Bantu-bantu saja, karena banyak juga yang belum dibersihkan," katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu (29/12/2018).

Ia mengaku masih trauma atas kejadian bencana tsunami yang meratakan perairan pantai selatan, termasuk di Desa Kunjir yang mengalami kerusakan cukup parah. Dia juga mengaku masih takut dengan tsunami susulan karena posisi rumahnya berada di pinggir pantai.

"Lebih takutnya lagi bila malam hari, karena anginnya besar," ujar Mukhlis seperti dikutip Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Logistik Melimpah

Sementara itu, kondisi sepanjang jalan yang tengah dibersihkan terlihat sedikit macet lantaran adanya beberapa alat berat di pinggir jalan membersihkan puing-puing. Apalagi, adanya kendaraan yang terus memberi bantuan logistik ke posko-posko.

"Bantuan terus masuk, sampai bingung mau ngasihnya karena kemarin sudah dikasih. Cuma daripada mubazir," kata Solihin, salah satu relawan Rumah Zakat.

Ia mengemukakan, bantuan logistik untuk warga di Way Muli Timur telah dialokasikan kepada warga yang mengungsi di pegunungan Rajabasa.

Terkadang warga turun dari pengungsian untuk meminta secara langsung bantuan logistik.

"Kadang kami ke atas, kadang mereka ke bawah. Kalau kami ke atas memberikan bantuan logistik berupa nasi, roti, dan kebutuhan lain yang diperlukan," ujar Solihin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.