Sukses

Insiden Penembakan di Papua, 14 Korban Dievakuasi

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Istana Negara mengatakan, aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Papua bertujuan untuk menunjukkan eksistensi.

Fokus, Papua - Dua anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Rabu siang, berhasil dievakuasi ke Timika.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (6/12/2018), kedua anggota TNI dari Yonif 755 Yalet dievakuasi mengunakan tiga helikopter milik angkatan darat dari Kota Kenyam, Kabupaten Nduga, ke Timika.

Serda Handoko yang bertugas sebagai wadan Pos Mbua gugur saat dikepung KKB sehari setelah insiden pembantaian puluhan pekerja di Kali Yigi dan Kali Awroak, Kabupaten Nduga, Distrik Yigi. Dalam pengepungan tersebut Pratu Sugeng terkena tembakan di bagian lengan.

Setibanya di Bandara Mozes Kilangin, Timika, jenazah almarhum Serda Handoko langsung dibawa ke Mako Brigif 20 IMA Jaya Keramo. Sementara Pratu Sugeng dilarikan ke Rumah Sakit Charitas untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Menurut Danrem 172 PWY Kolonel Inf Jonatan Binsar Sianipar, aparat gabungan hingga Rabu sore masih terus berupaya mengevakuasi puluhan korban warga sipil yang masih berada di lokasi kejadian. Sejauh ini sudah 14 korban termasuk dua anggota TNI telah dievakuasi dari lokasi kejadian. 12 korban dievakuasi ke Wamena sedang dua korban ke Timika.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Istana Negara mengatakan, aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Papua bertujuan untuk menunjukkan eksistensi. Namun demikian, akar masalahnya adalah kesejahteraan.

"Yang diserang biasanya aparat, sasaran lemahnya pendatang, namun akar masalah utama dari aksi KKB ini itu karena pembangunan dan kesejahteraan," ujar Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Kapolri juga menyebut, KKB memperoleh senjata dari hasil rampasan aparat kepolisian maupun TNI sisa dari konflik Ambon serta melalui jalur ilegal seperti melalui Papua Nugini. (Muhammad Gustirha Yunas)