Sukses

4 Fakta Terkini Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi telah mengungkap fakta terbaru. Pun dengan korban pembunuhan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuhan sadis terjadi di Bojong Nangka 2, RT 002/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah.

Mereka yang meninggal dunia adalah Diperum Naingholan (38), dan istrinya Maya Boru Ambarita (37), mendapat luka di leher. Mereka ditemukan di ruang tamu. Di dekat jasad korban ditemukan sebuah gunting.

Sementara dua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), ditemukan tewas di kamar tidur. Mereka diduga dibekap hingga kehabisan napas.

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dugaan pembunuhan itu. Polda Metro Jaya juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut.

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi telah mengungkap fakta terbaru. Pun dengan korban pembunuhan tersebut. 4 Jiwa yang meninggal dunia tersebut telah dibawa ke Sumatera Utara.

Berikut fakta-fakta terkini terkait kasus pembunuhan sekeluarga di Bekasi, yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (15/11/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Temukan Mobil Korban

Tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kota, dan Polsek Pondok Gede menemukan satu unit kendaraan Nissan X 2.0 CTV bernomor polisi B 1075 U0K berwarna silver. Mobil itu merupakan petunjuk atas kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

"Kita berhasil menemukan satu buah mobil yang kemarin kita cari, Mobil X-Trail warna silver dengan nopol B 1075. Mobil itu di suatu rumah di daerah Cikarang. Suatu rumah kos-kosan di sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018).

"(Ditemukan) Kemarin hari Rabu," sambungnya.

Argo mengatakan, dengan ditemukannya mobil tersebut, tim Labfor Mabes Polri dengan Inafis Polda Metro Jaya, akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP ini untuk mengetahui adanya barang-barang berharga dan juga mencari sidik jadi para pelaku.

"Misal apa ada HP yang tertinggal, ada darah di sana, apakah ada barang lain yang ada kaitannya. Makanya kita memerlukan dari labfor. Jadi penelitian secara ilmiah yang kita gunakan, lalu bagaimana polisi kita kembangkan dengan kita mendapatkan mobil tersebut, mudah-mudahan segera kita dapatkan siapa pelakunya," kata Argo.

 

3 dari 5 halaman

2. Periksa 12 Saksi

Polisi memeriksa 12 orang saksi guna mengungkap kasus pembunuhan menimpa satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak ditemukan meninggal di rumahnya pada Selasa 13 November 2018.

"Saksi-saksi sudah kita periksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (14/11/2018).

Argo mengatakan, dari 12 saksi kasus pembunuhan tersebut, hanya dua yang dimasukkan ke Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Sisanya, baru sebatas wawancara biasa.

"Dua saksi sudah kami BAP, 10 saksinya belum. Tapi sudah kita interview. ini jadi barbuk (barang bukti) penyidik," ucap dia.

Argo menjelaskan, tim kepolisian masih bekerja. Dia menyebut, untuk mengusut kasus pembunuhan menggunakan dua metode.

"Pembunuhan ada metode induktif dan deduktif. Induktif kita mencari TKP. Apakah ada barang bukti ditinggalkan, barang buktinya apa yang kita temukan, apa sidik jari atau bekas kaki dan sebagainya. Setelah itu mengembang ke saksi-saksi. Siapa yang mendengar dan melihat," tandas dia.

 

4 dari 5 halaman

3. Jenazah Dibawa ke Samosir

Empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bojong Nangka 2, RT 002/07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Rabu 14 November 2018 malam.

Keempat jenazah tersebut, diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menggunakan dua pesawat Sriwijaya Air SJ 016 dan Batik Air ID 6892.

Kapolsek Beringin AKP Bambang H Tarigan saat dihubungi JawaPos.com mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 016 yang mengangkut jenazah korban tiba lebih dahulu sekitar pukul 19.10 WIB. Kemudian diikuti oleh pesawat Batik Air ID 6892 pada pukul 19.30 WIB.

"Pesawat yang pertama mendarat Sriwijaya Air membawa jenazah Diperum Nainggolan dan Maya Boru Ambarita. Selanjutnya pesawat Batik Air membawa jenazah Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan," jelas AKP Bambang, Rabu 14 November malam.

Sementara itu, di terminal kargo Bandara Kualanamu sudah terparkir empat ambulans yang akan membawa jenazah korban pembunuhan menuju Kabupaten Samosir. Dua ambulans dikirim dari Samosir, sedangkan dua lagi ambulans milik RS Bhayangkara Polda Sumut.

"Penjemputan dilakukan oleh Ormas MPW Pemuda Pancasila (PP) Sumut dan pihak keluarga korban," imbuh AKP Bambang.

Sekira pukul 20.00 WIB, dua peti jenazah berwarna coklat keluar dari kargo bandara. Petugas langsung memasukkan peti ke dalam ambulans. Selang setengah jam kemudian, dua peti berwarna putih dibawa keluar dari dalam kargo.

Dua peti terakhir juga ikut dimasukkan ke dalam ambulans dibantu oleh anggota Ormas PP dan personel polisi yang berada di terminal kargo.

Salah seorang sopir ambulans mengatakan, mereka ditugaskan oleh pihak keluarga untuk menjemput keempat jenazah lalu membawanya ke Samosir.

"Permintaan keluarga kalau bisa jenazah sampai pagi di sana. Mungkin sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Rafles.

Sekira pukul 20.45 WIB, rombongan ambulans yang mengangkut ke-4 jenazah bergerak meninggalkan Terminal Kargo Bandara Kualanamu menuju rumah duka di Deaa Pangururan, Kabupaten Samosir.

 

5 dari 5 halaman

4. Dimakamkan di Satu Liang Lahat

Kepergian satu keluarga yang dibunuh di Bekasi, Jawa Barat, meninggalkan duka yang mendalam bagi sanak saudara. Sehingga, pihak keluarga meminta polisi untuk segera mungkin mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Parel Nainggolan Lumban Raja, salah satu anggota keluarga korban pembunuhan mengungkapkan, almarhum dikenal rajin beribadah. Hal itu terlihat dari para kerabat yang datang mayoritas dari beberapa anggota gereja.

"Sekarang kita lihat manusia seperti almarhum ini dan ibu itu baiknya dan ibadahnya. Setiap hari Minggu dia rajin antar anaknya sekolah minggu, kalau Nasrani ya di kami itu anak-anak itu ada khusus, sekolah minggu namanya," kata dia pada Rabu, 14 November 2018.

"Itu tetap tiap pagi diantar, nanti siangnya lagi masuk dia ke gereja. Kalau kalian lihat tadi malam itu anggota jemaat HKBP Jati Sampurna saya rasanya gedung ini hampir tidak muat. Itulah buah dari kebaikan almarhum," ucap Parel.

Kini keempat jenazah telah diberangkatkan dari Gereja Lahai Roi, Cijantung, sekitar pukul 11.30 WIB ke Bandara Soekarno Hatta kemarin. Rencananya jenazah akan dibawa ke kampung halaman dan dikebumikan dalam satu liang lahad.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.