Sukses

Setyo Akui Ada Kelalaian Pendamping Tersangka Peluru Nyasar ke DPR

Setyo Wasisto menemukan kelalaian petugas pendamping hingga mengakibatkan peluru IAW mengenai Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen DPR/MPR.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) DKI Jakarta Setyo Wasisto menemukan kelalaian petugas pendamping hingga mengakibatkan peluru nyasar IAW mengenai Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen DPR/MPR.

"Iya (kelalaian). Dari Perbakin itu pelanggaran karena aturannya tidak boleh senjata otomatis digunakan untuk olah raga," kata Setyo, Jumat (19/10/2018).

Hal itu, diketahui saat Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi. Sedikitnya, ada 25 adegan yang diperagakan oleh kedua tersangka yakni IAW dan RMY.

Ternyata, salah satu petugas bernama Hadi Sugiardjo sempat membantu IAW memasang switch auto di Glock 17. Akibatnya, yang semestinya semi-otomatis menjadi otomatis.

Terkait temuan itu, Setyo meminta penyidik untuk memeriksa kembali saksi tersebut.

"Sudah pernah diperiksa tapi bisa saja nanti diperiksa ulang," ujar dia.

Setyo membeberkan, pistol Glock 17 merupakan pistol semi otomatis rekoil pendek dengan menggunakan peluru kaliber 9 mm. Oleh tersangka, pistol ini dimodifikasi menjadi otomatis. Sehingga, peluru yang dimuntahkan beruntun.

"Saya menjelaskan sedikit, itu adalah aksesoris yang tidak begitu besar, tapi ubah sistem senjata dari semi jadi auto yang tembakan satu-satu jadi beruntun dalam satu menit bisa berapa peluru," kata Setyo.

Setyo menegaskan, Perbakin melarang penggunaan senjata otomatis untuk olahraga.

"Apa yang dilakukan oleh tersangka termasuk pelanggaran karena prinsipnya Perbakin nggak izinkan untuk senjata otomatis untuk olahraga," ucap dia.

Jika masih ada yang mencoba-coba melanggar, Setyo mengatakan, itu menjadi tanggung jawab masing-masing penembak.

"Jangan dikaitkan ke organisasinya (Perbakin). Ini pertanggungjawaban per-orang," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.