Sukses

YPP SCTV-Indosiar Beri Bantuan Rumah Ibadah bagi Korban Gempa Lombok

Dengan bantuan YPP SCTV-Indosiar bersama Kemenhub diharapkan warga korban gempa Lombok dapat kembali bangkit dan semangat untuk beribadah.

Fokus, Lombok Utara - Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar bersama Kementerian Perhubungan memberikan bantuan untuk masjid dan pondok pesantren yang terdampak gempa di Lombok Utara. Dengan bantuan tersebut diharapkan para korban gempa kembali bangkit dan semangat untuk beribadah.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (15/10/2018), 3 bulan sudah masyarakat Lombok mencoba bangkit pasca-gempa yang memporak porandakan rumah mereka. 

YPAPK SCTV-Indosiar bersama Kemenhub memberikan bantuan secara simbolis untuk pembangunan Masjid Hidayaturrahman dan Pondok Pesantren Al Hikmah serta Pondok Pesantren Darul Iman.

Bantuan secara simbolis diberikan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang didampingi Ketua Umum YPP SCTV-Indosiar Imam Sudjarwo.

Ketiga bangunan ibadah yang terletak di kawasan Pemenang, Lombok Utara, rusak parah setelah diguncang gempa. Warga pun tak dapat beribadah dengan nyaman. Padahal, menurut survei, masjid dan pondok pesantren di kawasan ini memiliki jemaah dan peserta didik dalam jumlah besar.

"Kita sudah memulai langkah-langkah kecil ini, alhamdulillah langkah ini diikuti. Ini adalah uang umat, yang lebih penting adalah masyarakat melihat kebersamaan ini memberikan semangat baru," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain itu, bantuan ini juga tak lepas dari kerja sama antara YPAPK dengan Elek Yo Band yang disiarkan di Indosiar. Dari konser Indosiar Peduli NTB itu, terkumpul dana dari pemirsa sebesar Rp 16 miliar.

"Ini adalah wujud kepedulian dari khususnya pemirsa SCTV dan Indosiar, mudah-mudahan ini meringankan beban masyarakat dalam rangka beribadah dan membina anak-anak di pesantren," ucap Ketua Umum YPP SCTV-Indosiar Imam Sudjarwo.

Selain masjid dan pesantren, dana yang terkumpul dari pemirsa juga akan disalurkan untuk membantu rehabilitasi gereja, wihara serta pemenuhan kebutuhan pokok lainnya. (Muhammad Gustirha Yunas)