Sukses

5 Dampak Gempa Magnitudo 6 Guncang Situbondo

Tak hanya trauma, akibat gempa Situbondo rumah warga juga rusak bahkan ada pula yang meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Usai Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kini giliran kawasan Situbondo, Jawa Timur yang terkena gempa. Gempa bermagnitudo 6,3 yang terletak di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo dirasakan hingga Bali dan Lombok.

Guncangan yang dirasakan selama 2-5 detik itu dirasakan tak terlalu kuat di Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, dan Mataram. Sementara guncangan dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Berikut ini dampak gempa Situbondo yang terjadi Kamis, (11/10/2018) dini hari tadi:

1. Trauma

Meski gempa hanya berlangsung selama beberapa detik saja, warga mengalami trauma. Tak hanya trauma, rumah warga juga rusak bahkan ada pula yang meninggal dunia. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa Situbondo, Jawa Timur dari bermagnitudo 6,4 menjadi magnitudo 6,3, kemudian diubah kembali menjadi mahnitudo 6,0.

Gempa ini dirasakan diseluruh wilayah Jawa Timur, meliputi Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kabupaten Pasuruan Kota Pasuruan.

Kemudian Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Berhamburan Keluar Rumah

Guncangan gempa Situbondo, Jawa Timur dengan magnitudo 6,3 dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik.

Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa Situbondo dirasakan sedang selama 2-5 detik.

Kemudian, sejumlah warga di sekitaran Kenjeran dan sebagian kawasan di Kota Surabaya merasakan gempa Situbondo selama beberapa detik yang terjadi pada Kamis dini hari tadi.

"Saya merasakan saat akan tidur, tapi tiba-tiba seperti berguncang," ujar Niswati.

Meski gempa Situbondo berlangsung beberapa detik, ia mengaku khawatir dan trauma akibat adanya gempa di daerah lain, seperti Lombok, Palu, Donggala hingga Sigi.

Cerita yang sama dirasakan Irma, warga Tambak Wedi, yang mengaku terkejut merasakan adanya gempa meski hanya beberapa detik.

"Istri saya sampai teriak bangun, dan bertanya kenapa kok merasakan guncangan sebentar," ucap Abid, suami Irma.

 

3 dari 5 halaman

3. Tembok Rumah Retak

Gempa Situbondo magnitudo 6,3 yang terletak di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo dirasakan hingga Bali dan Lombok.

Guncangan yang dirasakan selama 2-5 detik itu dirasakan tak terlalu kuat di Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, dan Mataram.

Sekitar pukul 02.44 Wita, warga yang panik langsung ke luar rumah, bahkan ada dua orang ibu yang lari ke luar rumah tanpa mengenakan baju. I Ketut Nika (75) salah satu warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Mendoyo yang rumahnya mengalami kerusakan mengaku panik saat gempa terjadi saat semua masih terlelap.

"Saya kaget saat dengar suara barang berjatuhan. Pas saya bangun ternyata beberapa bangunan di rumah saya sudah berantakan. Saya langsung berlari ke jalan cari tempat aman," kata Nika.

Tak hanya rumahnya, beberapa rumah tetangga juga banyak yang rusak akibat gempa yang terjadi sekitar 20 detik itu.

"Saya lihat rumah tetangga saya atap gentengnya sudah berjatuhan, tembok retak-retak bahkan saya lihat ada yang jebol," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

4. Rusak Rumah Warga

Gempa yang terjadi Kamis pukul 02.44.57 Wita merusak sejumlah rumah milik warga di Kabupaten Jembrana, Bali, namun belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

"Pantauan sementara dari kami, beberapa rumah di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo rusak, demikian juga di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo.

Di Dusun Pasar, Desa Yehembang, katanya, tembok setengah jadi milik Komang Ariyanta mengalami kerusakan, sedangkan Pariana Wijaya, yang masih bertetangga dengannya, mengalami kerusakan pada atap rumahnya.

Sementara di Kelurahan Loloan Barat, tembok kamar mandi Wahidin rusak cukup parah, namun pemilik rumah beserta keluarganya bisa menyelamatkan diri.

Selain tempat tinggal pribadi, sejumlah bangunan fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti candi bentar (gapura) Kantor Samsat Jembrana nyaris roboh serta tembok SD Negeri 1 Loloan Timur juga mengalami kerusakan ringan.

Lalu, Perbekel Yehembang I Made Semadi yang dikonfirmasi pagi tadi juga membenarkan banyak rumah warganya yang sebagian besar rumah semi permanen mengalami kerusakan, mulai kerusakan ringan hingga rusak parah.

"Jumlah rumah yang rusak belum bisa saya sampaikan karena hingga saat ini masih dilakukan pengecekan. Tapi saya pastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari musibah gempa itu," ungkap Semadi.

Menurut pengakuannya, saat terjadi gempa warga beramai-ramai memukul kentongan tanda bahaya. Warga segera ke luar rumah dan menuju ke jalan-jalan desa.

"Makanya tadi pagi jalanan ini ramai sekali," ujar Semadi menambahkan.

 

5 dari 5 halaman

5. 3 Orang Meninggal Dunia

Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi dampak gempa Situondo magnitudo 6,3 ke BPBD Provinsi Jawa Timur.

Data sementara dampak gempa dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Tiga orang meninggal dunia akibat gempa Situbondo adalah:1) Nuril Kamiliya (7) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

2) H. Nadhar (55) Dusun. Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

3) Laki-laki Dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.

"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari (11/10/2018) saat korban sedang tidur. Tiba-tiba gempa Situbondo mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri," tulis Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu beberapa rumah mengalami kerusakan akibat gempa, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan.

Kerusakan rumah terdapat di beberapa wilayah yaitu di desa Jambuir, Kecamatan Gayam Kepulauan Sapudi, Kopedi Kecamatan Bluto, Kertasada Kecamatan Kalianget, Masjid Desa Gendang Timur Kecamatan Sepudi dan Nyabakan timur Kecamatan Batang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini