Sukses

Wapres Jusuf Kalla: Rehabilitasi Gempa Sulawesi Dimulai Bulan Depan

Kalla menjelaskan pencarian korban tetap akan dilakukan hingga dua bulan mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan rehabilitasi pascagempa di sejumlah wilayah seperti Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sigi di Sulawesi Selatan akan dilakukan pada November mendatang.

"Dengan membuat tempat tinggal sementara sambil semua infrastruktur yang ada seperti sekolah, masjid, kantor, dan rumah-rumah yang bisa diperbaiki yang diperbaiki," kata Kalla di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).

Kalla menjelaskan pencarian korban tetap akan dilakukan hingga dua bulan mendatang. Kemudian dia juga memastikan layanan tangap darurat tetap berjalan.

"Yang dihentikan evakuasinya. Jangan lihat tanggap darurat itu hanya evakuasi. Tanggap darurat itu evakuasi," papar Kalla.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berakhir 11 Oktober

Sebelumnya, status tanggap darurat Palu-Donggala akan berakhir pada 11 Oktober 2018. Meski status tanggap darurat akan dihentikan, pencarian terhadap korban akan tetap dilakukan, hanya saja dengan personel yang terbatas.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pusat Data Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Evakuasi korban akan selesai pada 11 Oktober. Kalau tidak ditemukan akan dinyatakan sebagai korban hilang," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Minggu (7/10).

"Pencarian tetap dilakukan dengan terbatas. Tidak seperti sekarang dengan personel banyak," kata dia.

Sutopo menambahkan jika status tanggap darurat dihentikan, pihaknya dan relawan-relawan yang ada di Palu-Donggala bisa fokus untuk memperbaiki beberapa infrastruktur yang rusak. Tidak lagi fokus mencari korban.

Reporter: Intan Umbari Prihatin 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.