Sukses

Ratusan Warga Bermunajat di Rumah Aspirasi Doakan Korban Gempa Palu

Sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala. Ratusan elemen masyarakat pun bersatu untuk bermunajat pada Malam Doa Lintas Agama di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi Nomor 46 Jakarta Pusat.

"Kita sebagai relawan peduli dengan keadaan musibah menimpa Sulawesi, kita mengadakan doa lintas agama," kata Koordinator Acara, Paula Oetomo, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Acara doa lintas agama untuk gempa Palu dan Donggala yang akan dimulai pukul 20.00 WIB ini diperkirakan dihadiri oleh 300 orang dari berbagai macam elemen.

"Acaranya cukup mendadak tapi mendapat sambutan baik teman-teman relawan, kita ada relawan teman Jokowi, ada dari Patriot Garuda Nusantara (PGN), dan banyak lagi," lanjut Paula. 

Dia mengatakan, doa untuk korban gempa Palu dan Donggala akan dipandu bersama para tokoh lintas agama. Salah satunya adalah Ketua Umum PGN yakni Gus Nuril.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

832 Orang Meninggal

BNPB mencatat 832 orang meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala. Korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa yang diikuti oleh tsunami.

"Jumlah korban jiwa per 30 September 2018 pukul 13.00 WIB 832 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Menurut dia, mayoritas korban merupakan warga Palu sebanyak 821 orang. Sementara, 11 korban lainnya merupakan warga Donggala.

BNPB juga mencatat 540 orang luka berat. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit.

Sebanyak 16.732 jiwa lainnya mengungsi. Mereka mengungsi di 24 titik di Palu dan Donggala.

"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi, korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan daerahnya belum terjangkau tim SAR," ujar Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.