Sukses

Pengelola Borobudur Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Merapi

Pengelola Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi Candi Borobudur dari dampak erupsi Gunung Merapi.

Magelang - Pengelola Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi Candi Borobudur dari dampak erupsi Gunung Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau waspada hingga hari ini, Senin (28/5/2018).

"Semenjak BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari normal ke waspada pada 21 Mei 2018, kami bersama Balai Konservasi Candi Borobudur telah menyiapkan langkah pengamanan dan antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur," kata Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Ahmad Muchlis, Minggu 27 Mei 2018.

Menurut dia, sejak Gunung Merapi erupsi freatik beberapa hari lalu, belum ada pengaruhnya terhadap jumlah pengunjung yang datang ke Candi Borobudur.

"Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pengunjung ke Candi Borobudur, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara," kata Muchlis.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi dampak kenaikan status Gunung Merapi, PT TWC terus berkoordinasikan dengan Balai Konservasi Borobudur. Mereka sudah menyiapkan mitigasi bencana dengan mengikuti perkembangan status Gunung Merapi.  

"Termasuk kapan akan memasang parasut untuk melindungi Candi Borobudur," ujar Muchlis seperti dilansir Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan

Namun, dia berharap Gunung Merapi mulai normal, sehingga Candi Borobudur tidak terdampak.

"Harapan kami aktivitas Gunung Merapi kembali normal dan tidak sampai berdampak terhadap Candi Borobudur," kata Muchlis.

Sebelumnya, BPPTKG menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dari normal menjadi waspada, pada pukul 23.00 WIB, Senin 21 Mei 2018.

Peningkatan status normal menjadi waspada tersebut buntut terjadinya beberapa kali letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulang kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.