Sukses

Polri: 2 Anggota DPRD Banyuwangi 'Bermain Bom' Terancam Pidana

Dua anggota DPRD Banyuwangi terpaksa berurusan dengan aparat lantaran bercanda soal bom saat berada di bandara.

Liputan6.com, Jakarta - Polri kembali mengingatkan masyarakat agar tidak main-main dengan isu bom. Sebab, selain meresahkan masyarakat lain, tindakan tersebut juga bisa berujung pemidanaan.

Baru-baru ini, dua anggota DPRD Banyuwangi terpaksa berurusan dengan aparat lantaran bercanda soal bom saat berada di bandara. Polri menyebut tindakan tersebut bisa dipidana.

"Iya bisa (dipidana). Paling tidak dia mengganggu ketertiban umum," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/5/2018).

Setyo mengimbau, masyarakat selalu mengikuti protokol keamanan yang diterapkan di tempat-tempat umum dengan baik. Dia meminta masyarakat tak main-main soal isu bom.

Sebab, Polri tidak underestimate terhadap segala informasi yang berkaitan dengan ancaman keamanan.

"Setiap ada yang menyatakan itu pasti harus disterilisasi, kalau hanya main-main, ternyata nanti betul, itu kita semua salah. Tidak boleh bermain-main dengan mengatakan ada bom," tutur Setyo.

Saat isu terorisme masih hangat, sejumlah orang justru bermain-main dengan isu bom. Ironisnya, hal tersebut dilakukan oleh anggota dewan yang terhormat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Dua anggota DPRD Banyuwangi, yakni Basuki Rahmat dan Nauval Badri diamankan petugas bandara setempat lantaran bercanda mengenai bom saat hendak naik pesawat Garuda rute Banyuwangi-Jakarta. Peristiwa itu terjadi di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu 23 Mei 2018 kemarin.

Kedua politisi dari Partai Gerindra dan Partai Hanura itu hendak terbang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda GA 265 yang berangkat pada Rabu sore di Bandara Banyuwangi. Namun, saat memasuki pemeriksaan kepada petugas Avsec dia menyampaikan bahwa tas rekannya berisi bahan peledak atau bom.

Bahkan, saat ditanya petugas hingga tiga kali, Rahmat tetap menyampaikan bahwa yang dibawa adalah bom. Kemudian penumpang atas nama Novel menuju ke dalam pesawat yang juga berbicara bahwa barang di tas tersebut berisi bom, sehingga pramugari melaporkan ke pilot pesawat dan pilot tidak berani terbang kalau penumpang tersebut tidak turun.

Kedua anggota DPRD Banyuwangi itu pun diturunkan ke Kantor Angkasa Pura di Bandara Banyuwangi, sedangkan untuk barang bawaan kedua penumpang dilakukan pemeriksaan. Hasilnya tidak ditemukan barang yang mencurigakan.

Akibat perbuatan itu, kedua penumpang dapat dijerat Pasal 437 ayat (1) jo Pasal 344 huruf e UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dengan ancaman hukuman maksimal 1 tahun penjara.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.