Sukses

Usai Kerusuhan Mako Brimob, Napi Teroris di Polda Metro Teriakkan Takbir

Pekikan takbir terdengar di tahanan Polda Metro Jaya usai kerusuhan yang terjadi di blok tahanan kasus terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa, 8 Mei 2018 malam.

Liputan6.com, Jakarta - Pekikan takbir terdengar di tahanan Polda Metro Jaya usai kerusuhan yang terjadi di blok tahanan kasus terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa, 8 Mei 2018 malam. Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) AKBP Barnabas membenarkan hal tersebut.

"Memang ada, teriakan takbir. Dijawab sama yang lain juga," kata Barnabas di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/5/2018).

Menurut dia, hal itu terjadi setelah kerusuhan di Mako Brimob semalam. Namun, kondisi Rutan Polda Metro Jaya sekarang aman.

"Yang jelas sampai sekarang aman, tidak apa-apa," ujar Barnabas.

Mendengar takbir dan seruan para narapidana, petugas bergegas ke lantai empat. Petugas langsung melakukan penjagaan ketat.

"Penjagaan ketat, anggota naik ke atas langsung ditenangkan," dia menjelaskan.

Dia mengaku belum mengetahui alasan apa narapida tersebut mendentungkan takbir usai kerusuhan di Mako Brimob. Saat ini kepolisian masih mendalaminya.

Dia mengatakan, di rumah tahanan Polda Metro Jaya itu, ada puluhan napi kasus terorisme. "Ada (titipan teroris). Ada 41 orang," kata Barnabas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klaim ISIS

ISIS mengklaim menjadi dalang kerusuhan di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok. Seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, ISIS mengumumkan keterlibatannya dalam sebuah berita di media ISIS Amaq News Agency yang kemudian dikutip situs kelompok intelijen SITE.

Mengutip pernyataan kantor berita Amaq dalam bahasa Arab yang disebarluaskan melalui aplikasi Telegram, SITE mengatakan, "Bentrokan sengit terjadi antara para militan ISIS dan elemen-elemen antiteror dalam penjara di Depok, di bagian selatan Jakarta."

SITE mengatakan insiden ini adalah yang pertama dilakukan ISIS di Indonesia sejak 25 Mei 2017, ketika ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan bom di terminal Kampung Melayu Jakarta Timur yang menewaskan tiga polisi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Kombes M Iqbal mengatakan, hingga pukul 01.00 WIB, Rabu (9/5/2018), tidak ada korban tewas dalam insiden itu. Tetapi sejumlah orang luka-luka, baik petugas maupun tahanan Mako Brimob. Tidak ada rincian lebih jauh tentang jumlah korban dan tingkat luka yang diderita.

"Kerusuhan diduga karena keributan antara tahanan dan petugas. Situasi kini sudah berhasil dikendalikan," kata Iqbal di Jakarta.

Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi dan foto yang beredar luas di media sosial.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.