Sukses

Bertemu Megawati, Syekh Al Azhar Bahas Toleransi di Indonesia

BPIP dan Syekh Al Azhar menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 40 menit di ruang rapat Sekretaris Kabinet.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) menerima kedatangan Imam Besar Grand Syeikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di gedung Sekretrariat Negara, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Saat tiba di gedung Setneg, Syeih Ath-Thayeb disambut Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, Kepala BPIP Yudi Latief dan sejumlah anggota dewan BPIP lainnya.

Mereka langsung menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 40 menit di ruang rapat Sekretaris Kabinet.

Usai pertemuan, Yudi mengatakan ada sejumlah hal yang dibicarakan dengan Syeih Ath-Thayeb. Misalnya, kata Yudi, tentang peran yang telah dilakukan oleh alumni-alumni Universitas Al Azhar, Mesir dalam berkehidupan keagamaan di Indonesia.

"Jadi tadi kami mengatakan apapun suasana keagamaan yang ada di Al Azhar, khususnya di Mesir pada umumnya itu akan sangat mempengaruhi kehidupan keagamaan di Indonesia. Dan kita berharap kehidupan pemikiran keadaan di Mesir lebih kondusif, lebih toleran, lebih inklusif," ungkap Yudi di gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Kemudian, Yudi menambahkan bahwa Imam Besar atau Grand Syeikh Al Azhar juga berdiskusi mengenai merawat toleransi di dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Toleransi di Indonesia

Mesir, kata Yudi, mengapresiasi Indonesia yang telah dianggap berhasil dalam menjaga toleransi dalam kehidupan bernegara.

"Al Azhar punya prinsip sebenarnya dalam kehidupan bernegara tidak dikenal adanya istilah mayoritas dan minoritas. Yang ada adalah citizen kewargaan. Dalam konteks kewargaan, semua pengikut agama apapun setara, dan dalam hal itu Indonesia memberikan contoh terbaik," terang Yudi.

Selain itu pada pertemuan itu juga dibahas tentang peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Indonesia sudah pernah melahirkan Presiden perempuan dan semoga di masa yang akan datang di Mesir juga ditunjukan peran-peran perempuan yang makin aktif di dalam politik, di dalam parlemen, duta besar perempuan dari Mesir juga sudah mulai banyak," tandas Yudi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.