Sukses

Kronologi Tewasnya Bocah dalam Acara Pembagian Sembako di Monas

Ibu korban tewas akibat pembagian sembako di Monas telah melaporkan pihak penyelenggara ke polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Komariah (49), Ibu korban tewas akibat berdesakan dalam pembagian sembako di Monas, Sabtu 29 April, melaporkan Forum Untukmu Indonesia yang bertindak sebagai penyelenggara ke polisi.

Kuasa hukumnya, Muhammad Fayyad, menuturkan kronologis wafatnya MRS (10), Putra Komariah. Koban sekitar pukul 10.30 WIB sempat ikut mengantre bersama dengan Komariah.

Sekitar pukul 11.30 WIB, terjadilah kekacauan yang membuat korban terinjak.

"Dalam genggaman Ibu Komariah korban terseret orang berdesakan dan terinjak," kata Fayyad di Kantor Bareskrim Mabes Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).

Komariah berhasil menarik putranya dari kerumunan ke bawah pohon. Ia lantas memberikan air minum pada MRS yang muntah dan kejang-kejang.

Menurut Fayyad, saat itu pihak panitia tak mengacuhkan permintaan tolong Komariah agar anaknya diberi bantuan.

"Pada saat itu ada beberapa panitia laki-laki minta tolong, tapi respon panitia yang ada disitu menyampaikan 'mohon maaf kami sedang sibuk mengurusi ini, yang lain karena chaos jadi enggak bisa, cari lain'," ungkapnya.

Lalu lewatlah dua anggota TNI berseragam dinas. Komariah meminta bantuan kepada keduanya.

MRS sempat dibawa ke Posko Kesehatan di area Monas. Karena tak ada peralatan medis yang lengkap, korban di rujuk ke RSUD Tarakan menggunakan ambulance panitia pembagian sembako sekitar pukul 14.00 WIB.

Sesampainya di RSUD Tarakan, korban pun langsung dibawa masuk ke ruangan UGD.

"Jam 2 malam dipindah ke ruang PICU. Di ruang PICU sampai pukul 4.35 dan meninggal dinyatakan dokter," kata Fayyad.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Komunikasi dengan Panitia

Hingga saat ini, pihak panitiapenyelenggara FUI, lanjut Fayyad, tidak mendatangi keluarga korban meninggal tersebut. Dan dirinya mengaku juga akan menyambangi RSUD Tarakan, karena tak menuliskan penyebab meninggalnya MRS.

"Tidak disampaikan (meninggalnya kenapa) justru saya mau ke RSUD Tarakan untuk menemui direktur RSUD terkait surat kematian yang dikeluarkan tidak mencantumkan kematiannya," ucapnya.

 

Reporter : Nur Habibie 

Sumber  : Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.