Sukses

Genjot Infrastruktur, Jokowi Tak Ingin Papua Terisolasi

Jokowi mengakui, pembangunan infrastruktur di Papua memang tak mudah. Menurut dia, kesulitan dan hambatan kerap kali ditemui.

Liputan6.com, Papua - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan pemerintah akan menggenjot pembangunan infrastruktur di Papua. Dengan adanya infrastruktur, Jokowi ingin Papua tak lagi terisolasi.

"Infrastruktur di tanah Papua ini sangat penting sekali untuk membuka keterisolasian," kata Jokowi saat mengunjungi Asmat, Papua, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Oleh karena itu, sambung Jokowi, pembangunan infrastruktur baik pelabuhan, jalan, maupun jaringan telekomunikasi sangat penting.

"Termasuk di Agats, Asmat ini. Sehingga ada keterbukaan dan hubungan antardistrik, antarkota itu akan lebih mudah," ucap dia.

Namun, sambung Jokowi, pembangunan infrastruktur di Papua memang tak mudah. Menurut dia, kesulitan dan hambatan kerap kali ditemui. Di antaranya jarak dan lokasi yang sangat jauh untuk mengirim logistik bahan bangunan.

"Saya kira problemnya tak hanya di Kabupaten Asmat saja, tetapi di kabupaten-kabupaten lain juga hampir mirip-mirip seperti itu," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar Panglima Asmat

Sebelumnya, Jokowi mendapat gelar Panglima Perang dari suku Asmat Papua. Pemberian gelar ini dilakukan saat Jokowi tiba di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, pada Kamis.

Pantauan di lokasi, saat turun dari helikopter kepresidenan, Jokowi dan Ibu Negara Iriana disambut dengan upacara adat suku Asmat.

Upacara penyambutan ini sekaligus mengukuhkan Jokowi sebagai Kambepit atau Panglima Perang Asmat. Pemberian gelar ini dilakukan oleh tetua adat adat Asmat.

"Besar harapan kami, Bapak Panglima Perang membawa masa depan yang lebih baik," kata Wakil Bupati Asmat, Thomas E Safano, saat menerjemahkan pesan dari tetua adat Suku Asmat di Pelabuhan Agats, Asmat, Papua, Kamis (12/4/2018).

Dalam pemberian gelar ini, Jokowi juga menerima dayung berhias dan noken khas suku Asmat. Dayung tersebut dimaksudkan sebagai simbol kepemimpinan panglima perang dalam mendayung perahu rakyat suku Asmat.

"Kami serahkan noken dan dayung berhias ini. Dayung adalah simbol kepemimpinan. Agar Bapak Presiden dapat mendayung kapal republik ini ke arah yang lebih baik," ucap Thomas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Papua