Sukses

Usung Misi Budaya, Dubes RI Untuk Ukraina Sibuk Galang Sister City

Kerja sama dengan Lviv dilakukan demi mengusung misi budaya dan Pariwisata di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya memperkenalkan Indonesia melalui misi budaya dan wisata terus dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ukraina. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menjajaki program sister city antara Kota Lviv, Ukraina dengan Yogyakarta.

"Potensi hubungan sister city antara Lviv dan Yogyakarta, mengingat kedua kota tersebut sarat akan kekuatan budayanya," kata Duta Besar RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi saat berkunjung ke Kota Lviv, Jumat, 17 Maret 2018 waktu Ukraina. 

Di kota terbesar di bagian barat Ukraina tersebut, Dubes Yuddy diterima oleh Wali Kota Lviv Andriy Sadoviy di kantornya. Untuk menuju ke kota tersebut, Yuddy dan rombongan KBRI harus menyusuri 5 jam perjalanan dari Ibu kota Kiev.

Sambutan hangat ditunjukkan Wali Kota Sadoviy yang telah memimpin Lviv sejak 2006 lalu. Baik Yuddy maupun Sadoviy sepakat bahwa hubungan Indonesia dengan Ukraina, khususnya Lviv wajib terus dikuatkan.

"Saat ini, ada dua pelajar asli asal Lviv kini sedang menempuh pendidikan di Indonesia dengan beasiswa "Darmasiswa". Sementara satu pelajar lainnya mengambil pendidikan magister di Bandung melalui program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB),"

Dubes Yuddy pun menekankan bahwa kerja sama ini perlu ditingkatkan menjadi kolaborasi antar universitas. "Kami akan usulkan kerjasama antara universitas di Lviv dan di Indonesia," ungkap Yuddy Chrisnandi.

Di kota Lviv sendiri saat ini terdapat 12 universitas, 8 akademi dan puluhan institut. Universitas paling terkenal di Lviv adalah Lviv National University of Ivan Franko dan National University of Polytechnic.

Yuddy menyampaikan inisiatifnya agar Indonesia bisa bergabung di pagelaran-pagelaran budaya di Lviv. "Apabila ada program-program budaya tahunan di Lviv, maka KBRI Kiev berkeinginan untuk berpartisipasi," papar Dubes Yuddy Chrisnandi.

Selain Lviv, Yuddy mengatakan twlah mengunjungi beberapa kota mempromosikan potensi kerja sama antara dua negara.

Seminggu sebelumnya, Yuddy juga menyambangi kota Kharkiv dalam rangka program sister city antara Kharkiv dengan alternatif pilihan Bandung atau Surabaya.

"Yang memang sudah terjalin adalah sister city Kiev dan Jakarta," ucap dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kota Industri

Lviv dikenal sebagai sebagai pusat industri berat (heavy industry). Produk yang dihasilkan antara lain trem, bus listrik, suku cadang mobil, lokomotif, tank dan kendaraan lapis baja.

Pusat kotanya dijuluki Old Town dan menjadi salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO. Arsitektur kota Lviv menyimpan jejak-jejak peninggalan zaman kerajaan Polandia dan Austro-Hongaria. Kecantikan kotanya membuatnya dijuluki sebagai Little Vienna atau juga Little Paris di Eropa timur.

Selain itu, kota ini juga dikenal dengan industri makanan dan minuman seperti permen cokelat dan bir. Dalam sepuluh tahun terakhir, Lviv juga dikenal karena industri pariwisata dan IT nya, Softserv.

Nama nama perusahaan yang terkenal antara lain PT Electrontrans memproduksi trem dan bus listrik, PT Fujikura Automotive Ukraine Lviv memproduksi suku cadang mobil mobil di Eropah dan Bader Ukraina memproduksi sukucadang mobil BMW dan VW.

Dialog hangat antar-dua pemimpin tersebut berakhir ketika mendekati pukul satu siang waktu setempat. Dubes Yuddy beranjak untuk melaksanakan sholat Jumat di sebuah masjid, yang tidak jauh dari balai kota di Lviv.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini