Sukses

Siswa Karanganyar Dikeroyok, Bupati Minta Aktivitas Pelajar Dipantau Ketat

Bupati Karanganyar telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk memantau aktivitas para siswa seusai jam sekolah

Liputan6.com, Karanganyar Rekaman video kekerasan sejumlah siswa SMP terhadap seorang siswa SMP dari sekolah lain beredar di media sosial di Karanganyar. Dalam rekaman video itu sejumlah pelajar SMP secara bergantian menganiaya seorang pelajar SMP lainnya.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (9/2/2018), meski telah minta ampun tetap saja sejumlah pelajar lain terus menganiaya. Video ini diambil dan diunggah pada Selasa lalu di Kebun Karet di kawasan Kerjo, Karanganyar.

Kasus ini mengundang keprihatinan pemerintah daerah setempat. Bupati Karanganyar telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat untuk memantau ketat aktivitas para siswa seusai jam sekolah.

"Bikin kaget dan tentu sedih karena di luar perkiraan siapapun. Dan itu juga dilakukan di luar jam sekolah. Saya juga menyampaikan ke dinas pendidikan segera merapatkan barisan konsolidasi sekolahan betul-betul secara cepat, seberapa pergaulan mereka utamanya pas jam sekolah," Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

"Pukulan berat buat kami di tengah gencarnya untuk pendidikan karakter ternyata dinodai aksi seperti itu. Pukulan berat bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar," terang Kepala Dinas dan Kebudayaan Pemkab Karanganyar, Tarsa.

Polres Karanganyar bertindak cepat. Para pelaku telah menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Penyidik juga memanggil kepala sekolah, orang tua pelaku dan korban untuk melakukan mediasi terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan sejumlah siswa SMP itu.

Polisi menindak lanjuti kasus ini dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan terutama ke sekolah para siswa yang terlibat  dalam kasus kekerasan itu. Polisi meminta mereka mentaati aturan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Terkait soal hukuman bagi para pelaku, polisi lebih mengedepankan mediasi dan sanksi edukatif mengingat para pelaku masih di bawah umur.