Sukses

2 Aksi Gila Pria Terobos Istana Kepresidenan

Penerobos Istana itu dilumpuhkan dengan tangan kosong oleh personel Paspampres yang tengah berjaga.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi nekat seorang pria menerobos kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kembali terjadi. Pria itu dilumpuhkan dan kini dilaporkan ke polisi.

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 13 November 2017 pukul 18.00 WIB sore. Pria berusia 39 tahun itu mendatangi pos penjagaan pintu masuk ke kompleks Istana Kepresidenan.

Cuaca kala itu hujan. Dia bertingkah mencurigakan dan memaksa ingin menemui Presiden Jokowi. 

"(Pelaku) melakukan ancaman dengan menggunakan obeng pelat dengan panjang 25 cm yang siap diarahkan kepada Petugas jaga Istana sambil berteriak," ujar Asintel Paspampres Letkol Kav Urip Prihatman kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2017).

Pria kemudian kemudian dilumpuhkan dengan tangan kosong oleh personel yang tengah berjaga. Dia langsung diperiksa. Pada pukul 21.00 WIB, yang pria yang diketahui bernama Basufi Persiawan ini diserahkan ke Polsek Gambir.

Pria penerobos Istana ini diduga depresi. Dugaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Paspampres. Basufi baru saja cerai dari sang istri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan, BT pernah memiliki riwayat sakit jiwa.

"Kakak pelaku sudah kita hubungi. Kakaknya menyampaikan bahwa tahun 2016 yang bersangkutan (BT) pernah berobat di RSJ (rumah sakit jiwa) di Banyumas selama tiga bulan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/11/2017).

Berdasarkan informasi yang beredar, BT sempat mengaku sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS. Dia juga sempat melawan petugas saat diamankan.

Namun, Argo membantah BT merupakan simpatisan kelompok ekstem itu. "Setelah kita periksa, tidak pernah menyampaikan dia adalah dari kelompok ISIS. Sekarang masih diperiksa di Polsek Gambir," kata dia.

Argo menuturkan, peristiwa percobaan menerobos Istana itu bermula saat BT hendak pulang kampung ke Banyumas, Jawa Tengah, bersama kakaknya. Namun, saat berada di Jakarta, BT tiba-tiba menghilang.

"BT tiba-tiba menghilang dan kakaknya tidak bisa mencari adiknya ini. Ternyata dia datang ke Istana Negara," kata Argo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Pria Bugil Terobos Istana

Aksi nekat menerobos Istana Kepresidenan juga pernah dilakukan seorang pria yang juga depresi. Dia menerobos Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 28 Agustus 2017 pukul 07.30 WIB tanpa busana.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI (Mar) Suhartono menjelaskan, seorang pria bugil lari dari arah Monas, kemudian menyeberang ke Istana Merdeka. Ia kemudian mendekat ke pagar Istana.

"Bukan menyusup, Mas, tapi ada orang lari telanjang dari arah Monas menyeberang ke arah Istana," kata Suhartono, Senin, 28 Agustus 2017.

Melihat kejadian itu, anggota Paspampres yang berjaga di area depan Istana Merdeka langsung menangkap pria bugil itu. Paspampres telah menyerahkannya ke Mapolsek Gambir. Saat diperiksa kondisinya tidak stabil dan mengamuk.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pria bugil tersebut mengaku warga Cengkareng. 

"Dia teriak mau nikah di Istana," kata Argo Yuwono.

Pria (33) tersebut kemudian diketahui bernama Brokington Sianturi. Brokington diketahui tak hanya depresi. Pria yang berprofesi sebagai pedagang itu juga positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

"Yang bersangkutan itu pedagang. Ternyata stres enggak laris dagangannya. Dan setelah dicek urine, ternyata positif sabu," ujar Argo pada 29 September.

Menurut kakak korban bernama Kennedy, keluarga sangat kaget atas ulah Brokington. Apalagi sampai disebut-sebut hendak masuk ke Istana Merdeka dalam kondisi tak berbusana.

"Kaget, kronologinya saya enggak ngerti, dapat kabar dari temen-temennya dia sudah di sini (polsek)," kata Kennedy di Polsek Gambir, Senin, 28 Agustus 2017.

Dia menyebut, adiknya sebenarnya dalam keadaan sehat. Namun, dia menduga Brokington sedang depresi lantaran dagangannya sedang sepi pembeli.

"Sehat, mungkin depresi usaha lagi sepi. Dia enggak sanggup pikirannya, karena dia tanggungannya banyak," ucap Kennedy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.