Sukses

Menteri Agama Akui Ada Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2017

Lukman mengatakan pihaknya tidak memiliki kebebasan penuh dalam mengatur keperluan jemaah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui ada Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 2017 yang rendah, meskipun secara keseluruhan meningkat. Indeks yang rendah itu adalah katering di Arafah dan Mina, layanan bus di Arafah dan Mina, dan tenda di Mina.

Terkait hal tersebut, Lukman mengatakan pihaknya tidak memiliki kebebasan penuh dalam mengatur keperluan jemaah. Sebab, penyelenggara ibadah haji Indonesia tetap berada di negara lain yang punya budaya dan regulasi berbeda, yaitu Arab Saudi.

"Jadi ini kerja besar melayani 221 ribu WNI yang berhaji. Tapi kita melayani di rumah orang, di negara orang yang tentu budaya, tradisi, kebiasaan, iklim, cuaca, dan regulasinya berbeda. Tentu kami sebagai penyelenggara tidak punya keleluasaan penuh mengatur jemaah kita," kata Lukman di Gedung BPS Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Lukman mengakui pelayanan di Arafah dan Mina lebih minim dibanding Mekah dan Madinah. Sebab, di Arafah dan Mina jemaah tinggal di tenda, tidak seperti di Mekah dan Madinah yang tinggal di hotel. Hal itu menurutnya juga mempengaruhi pelayanan katering haji.

"Kateringnya juga, dikelola oleh perusahaan katering di tengah cuaca yang panas, itu cepat sekali perubahan. Katering disuplai dari dapur di Arafah-Mina. Kualitasnya bisa dibandingkan dengan katering di sebuah perusahaan katering yang baik, dibanding dapur umum yang ada di Arafah-Mina," ujar Lukman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Leluasa

Dia menyebut, di Arafah dan Mina pemerintah tidak memiliki keleluasaan dan kebebasan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji. Hal ini tersebut, kata Lukman, berbeda dengan di Madinah dan Mekah di mana pihaknya bisa menentukan hotel dan transportasinya.

"Di Arafah-Mina, bus yang digunakan itu sepenuhnya ditentukan oleh yang kita sebut disini organda. Jadi kita tidak bisa memilih bus-bus yang baik. Ini bukan karena excuse (alasan), tapi kita sudah memprediksi bahwa pelayanan yang boleh jadi rendah dibanding yang lain itu adalah pelayanan di Arafah," sebut Lukman.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara keseluruhan IKJHI pada tahun 1438 H/2017 adalah sebesar 84,85 persen atau tergolong memuaskan. Angka ini naik 1,02 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 83,83 persen.

Sementara indeks yang terendah dalam temuan ini adalah jenis pelayanan tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina sebesar 75,55 persen atau turun 1,75 poin. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh kesesuaian ukuran atau kapasitas tenda degan jemaah haji per tenda yang turun 6,6 poin, cara pengaturan penempatan jemaah haji di tenda turun 4,44 poin dan kenyamanan dan kebersihan tenda yang ditempati turun 3,38 poin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.