Sukses

Guru Ngaji di Bogor Diduga Sodomi 15 Muridnya

Aksi bejat si guru ngaji diduga berlangsung setahun terakhir. Jumlah korban pencabulan bisa bertambah.

Liputan6.com, Bogor - Seorang guru ngaji di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berinisial WS, dilaporkan ke Polres Bogor. Ia diduga melakukan pencabulan terhadap muridnya.

Sebanyak 15 orang tua wali santri melaporkannya ke Polres Bogor, Minggu (29/10/2017), malam. Semua merupakan warga Desa Banteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Mereka didampingi ketua RT setempat. Masing-masing wali santri itu membeberkan aksi kejahatan seksual yang diduga dilakukan WS.

Ateng, Ketua RT 02/01, Kampung Gedung Astana, menuturkan perbuatan cabul oknum guru ngaji itu diduga sudah dilakukan sejak setahun terakhir.

"Yang baru melapor ada 15 orang tua dari 15 anak," kata Ateng, Senin (30/10/2017).

Menurut dia, anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual masih berusia sekitar 13 tahun.

"Rata-rata masih sekolah SD," ucap Ateng.

YB (35), salah satu orangtua korban, mengungkapkan, anaknya mengaku disodomi oleh oknum guru ngajinya itu.

"Pengakuan anak saya begitu (disodomi)," kata YB, salah satu orangtua korban.

Tak terima dengan perlakuan guru ngaji tersebut, ia dan orangtua korban lainnya melaporkan kejadian tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.

"Saya tidak terima, pelaku harus ditangkap. Apalagi korbannya banyak, ini sangat meresahkan," ujar YB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Divisum

Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena menyebut ada 15 orang yang melaporkan dugaan pencabulan oleh oknum guru ngaji.

"Para korban masih dirujuk ke RSUD Ciawi untuk divisum," kata Ita.

Sementara terduga pelaku sudah diamankan polisi Senin pagi tadi. Saat ini, WS sedang menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit PPA Polres Bogor.

"Yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka, statusnya masih terperiksa," kata Ita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.