Sukses

Polisi: Jaringan Bom Panci Bandung dan Kampung Melayu Berbeda

Dalam penyelidikan awal Densus, meskipun berasal dari daerah yang sama, namun belum ditemukan keterkaitan jaringan kedua terduga teroris.

Liputan6.com, Garut - Polisi mengungkapkan jaringan pelaku bom panci Buahbatu, Bandung dan Kampung Melayu berbeda. Meskipun Ahmad Sukri, pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta Timur serta Agus Wiguna, berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Meskipun sama (dari Garut) tapi tidak satu jaringan, kasusnya sudah ditangani Densus 88. Namun sejauh ini kami belum menerima laporan bahwa keduanya satu jaringan," ujar Kapolres Garut AKBP Novri Turangga di Mapolres Garut, Senin, 10 Juli 2017.

Dua kasus teror bom panci yang terjadi dalam dua bulan terakhir, cukup membuat warga Garut tercoreng. Wilayah yang dulunya gudang pesantren ini, tengah menjadi sorotan nasional akibat ulah dua terduga teroris tadi.

"Jadi perlu ditegaskan meskipun keduanya dari Garut, bukan berarti warga Garut itu banyak terorisnya, cuma kebetulan saja memang secara berturut-turut dari Garut," kata Novri.

Pada penyelidikan awal yang dilakukan Densus, meskipun berasal dari daerah yang sama, belum ditemukan keterkaitan jaringan kedua terduga teroris tersebut. "Kita sudah merangkul semua pihak masyarakat, sebab penanganan teroris tidak hanya diselesaikan oleh polisi saja," ungkap .

Untuk mencegah warga Garut menjadi pelaku teror lagi, lembaganya meminta masyarakat berperan aktif untuk mengawasi setiap pendatang baru, termasuk gencar melakukan deteksi terhadap kelompok radikal yang ada.

"Jika ada kegiatan mencurigakan silahkan laporkan kepada kami," pinta Novri.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan meminta warga tetap tenang terhadap isu teroris yang tengah menghampiri daerahnya. "Tetap tenang, percayakan semuanya kepada pihak kepolisian," imbuh dia.

Ia mengaku, selama ini lembaganya tetap konsisten melakukan pembinaan termasuk dengan melibatkan aparat RT/RW untuk berperan aktif mengawasi lingkungan sekitarnya. "Kalau memang ada yang mencurigakan, silahkan segera laporkan ke polisi," tandas Rudy. 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.